Sebanyak 7.430 peserta anggota Palang Merah Remaja (PMR) dari semua tingkatan se-Jakarta Timur mengikuti pelantikan di Kempi 1 Buperta Cibubur, Sabtu (19/4/2025). Pelantikan yang diselenggarakan dalam kegiatan empat tahunan, Jumpa Bakti Gembira (JUMBARA) digelar selama dua hari, sejak Jumat, 18 April 2025.

Pelantikan ditandai dengan pemberian ijazah secara simbolis dari Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, kepada salah satu anggota PMR. Plt Walikota juga menyempatkan diri foto bersama anggota PMR dan anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang tergabung dalam tim Sibat, tim yang membantu kebencanaan dan kegiatan sosial di wilayah Jakarta Timur.

Plt Walikota menilai dengan jumlah peserta yang hadir membuktikan bahwa pembinaan PMR di sekolah dan madrasah tetap berjalan baik. Apalagi mendapat dukungan dari kepala sekolah dan guru pembina PMR, Kementerian Agama dan Sudin Pendidikan Wilayah 1 dan 2 Jakarta Timur.

“Untuk itu saya sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh komponen yang telah mendukung pengembangan ekstrakurikuler PMR di kota Administrasi Jakarta Timur. Kegiatan pelantikan dan Jumbara PMR merupakan salah satu kegiatan besar yang rutin dilakukan. Pelantikan PMR dilakukan setahun sekali,” kata Plt Walikota.

Ia juga mengapresiasi hadirnya tim spesial yakni tenaga sukarela, Tim Sibat, dari unsur PPSU se-Jakarta Timur.  Total ada 260 tenaga sukarela dari unsur PPSU.

“Spesialnya tahun ini, sekaligus juga melantik tenaga sukarela Sibat dari unsur PPSU se-Jakarta Timur, sebanyak 260 orang ikut meramaikan acara pada hari ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PMI Jakarta Timur, H.R Krisdianto, menjelaskan Jumbara PMR juga dijadikan sebagai sarana evaluasi yang komprehensif seputar materi dan kurikulum pendidikan dan pelatihan keterampilan serta pengetahuan kepalangmerahan bagi anggota PMR, baik Mula, Madya dan Wira.

“Pelantikan ini menjadi salah satu indikator akan keberhasilan dari pengkaderan yang sudah dilakukan dan Jumbara sebagai ajang kreativitas dan solidaritas oleh PMI,” jelas Krisdianto.

Terkait tenaga sukarela dari unsur PPSU berasal dari 65 kelurahan di Jakarta Timur. Hadirnya mereka diperlukan sebagai garda terdepan yang langsung bersinggungan dengan masyarakat.

“PPSU ketika terjadi bencana yang turun langsung membantu masyarakat yang terdampak musibah banjir, jadi penanganan lebih cepat dalam membantu warga yang kesulitan, khususnya dalam hal evakuasi,” jelasnya. (JS)