You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian

SIARAN PERS

WILAYAH KOTA JAKARTA TIMUR

(Press Release)

Peringatan HTBS 2025, Jakarta Timur Siap Akhiri TB dan Canangkan Kampung Siaga

Jakarta Timur -

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar Gerakan Jakarta Timur Akhiri Tuberkulosis (TB), dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia (HTBS) 2025 di Gelanggang Olah Raga (GOR) Kalisari Kelurahan Kalisari Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (6/5/2025). Pelaksana Tugas (Plt) Administrasi Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, yang membuka kegiatan menegaskan, kegiatan sekaligus pencanangan Kampung Siaga.

Kedua program ini, menurut Plt Walikota, menunjukkan bahwa Suku Dinas Kesehatan bersama semua komponen, yakni pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, dan media saling bersinergi untuk mengakhiri TB di Jakarta Timur. Berdasarkan demografi, jumlah penduduk Jakarta Timur yang terbanyak se-DKI Jakarta menjadi tantangan sekaligus pekerjaan rumah bagi Pemkot Jakarta Timur.

“Secara data tersebut menunjukkan memang jumlah persentase kita pastinya dengan data angka yang memang kemarin masih tinggi di Jakarta Timur menjadi pekerjaan rumah dan tantangan. Kegiatan ini menjadi tantangan bahwa kita punya target capaian sampai dengan target nasional TBC 0 di lima tahun atau 2030. Tentu nanti Kepala Sudin bersama seluruh jajaran dan juga dengan Dinas Kesehatan akan membuat target capaian setiap tahunnya,” jelas Plt Walikota.

Plt Walikota menjelaskan, pekerjaan rumah yang awal yakni menelusuri penemuan-penuman atau kasus-kasus baru yang ada di masyarakat. Ia bahkan berharap ada kesadaran dari masyarakat itu sendiri agar lebih mudah untuk dibantu.

“Bagaimana kesadaran bisa meningkat? Tentu stigma. Stigma bahwa penyakit TBC adalah aib ini harus disosialisasikan bahwa ini bukan aib, tapi memang penyakit yang bisa disembuhkan asal dengan berobat secara rutin dan juga mengikuti ketentuan,” ungkapnya.

Saat ini, dari jumlah yang terduga TB, yang sudah terobati dan tercover di Jakarta Timur mencapai 21 persen. Ia berharap jumlah itu akan lebih terbuka dan terdata dengan lebih rapi, terutama data dari fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit ataupun Puskesmas.

Kegiatan yang didukung Baznas Bazis Jakarta Timur, Bank DKI dan pihak lainnya juga dihadiri Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr.Ovie Norfiana dan Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur dr.Herwin Meifendy. Hadir juga Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur Rohmad, Camat Pasar Rebo Mujiono, para kepala Puskesmas dan para lurah se-Kecamatan Pasar Rebo.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, dr.Herwin Meifendy, menjelaskan secara teknis mencari warga yang terduga TB ada beberapa cara, yakni pemeriksaan di Puskesmas atau klinik. Jika nantinya ditemukan terindikasi TB maka harus menjalani pengobatan selama enam bulan.
 
“Bila misalkan mereka ada yang putus obat, maka kita harus ulang lagi. Jika misalkan tidak selesai, mereka ada warga masyarakat yang sudah resisten dengan obat-obatan ini, kita rujuk rumah sakit rujukan dan kita obati juga dengan pengobatan untuk orang yang sudah terresisten obat. Tapi, untuk yang masih sudah konsumsi obat, kita obatin juga sampai selesai,” jelasnya.

Dari data yang ada, jumlah terduga TB terbanyak berada di tiga wilayah, yakni Kecamatn Pulogadung, Kecamatan Cakung dan Kecamatan Ciracas. 

“Mungkin karena Cakung terbanyak di Jakarta Timur. Kemudian juga kalau di Pulogadung itu migrasi orang, karena ada terminal dan sebagainya. Itu mungkin ada keluar masuknya warga di luar Jakarta Timur. Dari keseluruhan data yang menderita penyakit TB sebanyak 2.645 orang dan untuk anak-anak 324 orang," tutupnya. (JS)

Suku Dinas Kominfotik Kota Administrasi Jakarta Timur
Twitter
:
Facebook
:
Instagram
:
Topik : Jakarta Timur
Download  content_copy
Foto 1
Foto 2
Foto 3
Foto 4

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik