Djarot Akui Perlindungan Konsumen Belum Maksimal
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidajat mengakui perlindungan konsumen saat ini belum maksimal. Produk-produk yang beredar di masyarakat masih banyak yang tidak mencantumkan keterangan sesuai dengan ketentuan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Seringkali konsumen juga terlena dengan iklan yang ditawarkan oleh produsen.
Kita belum melakukan perlindungan konsumen secara maksimal. Ini sebenarnya hari korban nasional ya, karena konsumen itu sering jadi korban
"Kita belum melakukan perlindungan konsumen secara maksimal. Ini sebenarnya hari korban nasional ya, karena konsumen itu sering jadi korban. Korban oleh produk-produk yang tidak terteliti oleh BPOM," kata Djarot, usai menghadiri Puncak Peringatan Hari Konsumen Nasional 2015 di Silang Monas, Selasa (12/5).
Dikatakan Djarot seringkali produk yang ada di masyarakat tidak mencantumkan komposisi secara jelas dan jujur. Selain itu, banyak makanan kadaluarsa yang masih diperjualbelikan. Pemprov DKI Jakarta, menurutnya, secara berkala telah melakukan pengawasan terhadap peredaran makanan melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP).
Pemprov DKI Sidak Minimarket Secara Serentak"Tidak punya standar yang tidak menjelaskan isinya secara jujur, kemudian produk-produk kadaluarsa. Kemudian iklan yang seringkali melenakan dan tidak mencantumkan bahaya atau efek samping dari produk tersebut dan dikonsumsi anak-anak. Termasuk yang banyak MSG dan zat pewarna," ucapnya.
Kendati telah dilakukan pengawasan secara berkala, masyarakat diminta juga untuk berpertisipasi. Konsumen bisa komplain kepada produsen jika merasa dirugikan dengan produk yang dijual.
"Masyarakat seharusnya bisa komplain kalau dirugikan oleh produsen. Mereka bisa mengajukan denda kalau mengonsumsi produk itu bisa menyebabkan obesitas, sakit tertentu, dan sebagainya," ungkapnya.