Progres Revitalisasi Trotoar di Kawasan Kota Tua Capai 93 Persen
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Hari Nugroho melakukan peninjauan langsung pengerjaan revitalisasi trotoar di kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (26/7).
Progresnya bagus dan kita harapkan akhir bulan ini selesai 100 persen
Hari mengatakan, revitalisasi trotoar di kawasan Kota Tua secara keseluruhan sudah mencapai 93 persen dan ditargetkan rampung pada akhir Juli 2022.
"Alhamdulillah, tadi kita sudah menyusuri Jalan Kemukus, Jalan Ketumbar, Jalan Lada Raya hingga Jalan Lada Dalam secara fisik sudah hampir selesai. Tinggal sisa pengerjaan tujuh persen, finishing saja," ujarnya.
Crossing Saluran di Jalan H. Gandun DiperlebarHari menjelaskan, pengerjaan finishing di antaranya meliputi coating andesit, air mancur dan shelter bus Transjakarta.
"Progresnya bagus dan kita harapkan akhir bulan ini selesai 100 persen. Kawasan Kota Tua ini akan bernuansa tahun 1635," terangnya.
Menurutnya, trotoar di kawasan Kota Tua juga dibuat ramah penyandang disabilitas karena juga dilengkapi guiding block.
"Pedestrian ini nantinya juga kita lengkapi dengan street furniture lampu penerangan yang baik dan pohon-pohon peneduh. Kita ingin pejalan kaki merasa nyaman," ungkapnya.
Area tanam di tepian trotoar, sambung Hari, juga dilengkapi springkle untuk memudah penyiraman atau perawatan tanaman.
"Sudah kita buat terintegrasi jalur perpipaannya. Sehingga, saat pagi, siang dan sore bisa otomatis menyala agar tanaman bisa tumbuh dengan baik," ucapnya.
Hari menyampaikan, penataan kawasan Kota Tua ini juga menjadi pilot project zona low emission zone. Melalui konsep ini, pihaknya ingin
kawasan Kota Tua menjadi destinasi wisata berskala internasional."Nantinya, kendaraan yang bisa lewat di kawasan ini adalah kendaraan berbasis listrik atau gas. Untuk kendaraan yang masih berbasis bahan bakar minyak akan diarahkan melalui Jalan Kampung Badan," imbuhnya.
Ia menambahkan, revitalisasi trotoar ini menggunakan dana non-APBD yang berasal dari Surat Persetujuan Prinsip Pembebasan Lahan (SP3L) dari tiga pengembang.
"Ketiga pengembang itu yakni, PT Mandiri Eka Abadi, PT Aruna Kirana dan TCP Internusa," tandasnya.