Jangkau Konektivitas Kawasan TOD, Gubernur Anies Tinjau Skywalk Lebak Bulus dan Kebayoran Lama
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meninjau jembatan layang penyeberangan orang (skywalk) Lebak Bulus dan Kebayoran Lama. Skywalk ini berperan mendukung integrasi antarmoda transportasi, khususnya di kawasan berorientasi transit (TOD).
Jadi ini contoh konektivitas
Dalam peninjauan tersebut, Gubernur Anies juga didampingi Dirut MRT Jakarta, Mohamad Aprindy. Gubernur Anies menyebut, keberadaan skywalk akan membuat keterjangkauan konektivitas, sehingga akan mempermudah warga mengakses transportasi umum dan fasilitas di sekitarnya.
Wujud Komitmen Nol Emisi Karbon, Pemprov DKI Resmikan Empat Sekolah Berkonsep Green Building“Pagi hari ini kita bersyukur bisa sama-sama menyaksikan proses penuntasan dari skywalk yang dibangun antara stasiun Lebak Bulus dengan Point Square. Jadi ini contoh konektivitas itu dituntaskan untuk memudahkan bagi warga Jakarta di dalam berkegiatan mobilitas. Harapannya ini akan bisa diikuti oleh berbagai tempat yang lain,” ujar Gubernur Anies dalam sambutannya, dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta, Selasa (11/10).
Gubernur Anies juga mengucapkan apresiasi kepada private sector yang telah berkolaborasi untuk membangun konektivitas warga ke transportasi umum. Gubernur Anies berharap skywalk nantinya dapat memudahkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Secara khusus terima kasih pada Intiland Grup, yang menjadi partner dalam proses pembangunan ini, yang manfaatnya akan dirasakan oleh warga secara umum. Dan ini bagian dari kontribusi balik private sector untuk masyarakat Jakarta atas manfaat yang didapat dari kota ini, kami sangat mengapresiasi,” terangnya
Lebih lanjut, Skywalk ini bukan sekadar menjadi fasilitas penghubung transportasi umum dengan fasilitas lainnya, melainkan sebagai ruang yang menyetarakan dan membawa suasana persatuan.
“Kemudian skywalk ini didukung dengan kawasan simpang temu yang merupakan project di beberapa lokasi. Penataannya dirancang untuk menjadi ruang yang menyetarakan, yang mempersatukan, yang membuat perasaan kebersamaan,” jelasnya.
“Jadi kami garis bawahi pentingnya memandang transportasi umum bukan sekadar memindahkan badan, tetapi sebagai instrumen yang membangun perasaan kebersamaan dan persatuan di masyarakat,” tandasnya.