PAM Jaya Pastikan Pelayanan Lancar Pascaperalihan
Perumda PAM Jaya optimis pelayanan air bersih untuk masyarakat berjalan lancar, setelah mereka pegang penuh pada 1 Februari 2023 mendatang. Sebelumnya, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di DKI Jakarta dilakukan dua mitra swasta, Aetra dan Palyja.
Untuk pelaksanaan pengembangan SPAM yang terarah dan berkelanjutan
Untuk memastikan hal itu, beberapa langkah telah dilakukan Perumda PAM Jaya, di antaranya melakukan sosialisasi tentang mekanisme pengadaan, registrasi vendoriza, dan verifikasi dokumen kepada mitra bisnis atau vendor.
Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, sosialisasi ini diikuti sekitar 66 vendor yang hadir melingkupi bidang penyediaan material pipa dan aksesoris, spareparts, chemicals, mekanikal dan elektrikal, billing dan collection, meter reading, contact center, job supply, IT, dan marketing.
PAM Jaya Terus Tingkatkan Layanan di Marunda Kepu"Melalui sosialisasi ini, kami ingin mencapai seamless operation di mana pada saat proses peralihan nanti, proses bisnis tetap berjalan tanpa gangguan," kata Arief, Kamis (27/10).
Arief melanjutkan, tata cara dalam pelaksanaan kerja sama dengan vendor ini mengacu pada SK Direksi PAM Jaya No. 137 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan PAM Jaya.
“Proses ini merupakan upaya kami untuk pelaksanaan pengembangan SPAM yang terarah dan berkelanjutan, dalam rangka pelayanan air bersih kepada seluruh warga Jakarta yang selaras dengan Good Corporate Governance (GCG),” ucapnya.
Ia menambahkan, pada 2030 nanti pihaknya akan melakukan pengembangan SPAM untuk mencapai 100 persen cakupan pelayanan. Untuk mencapai itu, pihaknya, pada Jumat (14/10), telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Moya Indonesia untuk Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum Melalui Optimalisasi Aset Eksisting dan Penyediaan Aset Baru dengan Skema Pembiayaan Bundling.
Menurutnya, kerja sama ini berbeda dengan kerja sama sebelumnya. Kerja sama ini bukanlah privatisasi sebab kendali masih dilakukan secara penuh oleh PAM JAYA. Bahkan, kata Arief, pihaknya memiliki hak untuk menghentikan kerja sama apabila diperlukan.
Arief melanjutkan, dukungan dari seluruh pihak dibutuhkan dalam penyelenggaran SPAM di Provinsi DKI Jakarta. Maka, pihaknya mengajak para vendor untuk bekerjasama dalam memajukan pengelolaan air minum di DKI Jakarta.
"Dengan dukungan dan kolaborasi yang baik dari seluruh pihak, termasuk para vendor, maka kita dapat mencapai 100 persen cakupan pelayanan pada 2030,” tutupnya.