HUT Jakarta, Ahok Ingin Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memimpin apel bersama peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-488 Kota Jakarta dengan bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) di pelataran Plaza Monas, Jakarta Pusat.
Kita juga akan mencanangkan di tahun ini, rumah sakit kita bukan hanya mau ditambah kamar, tapi juga memberikan pelayanan ketuk pintu, melayani dengan hati
Di hadapan para pejabat dan pegawai Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), orang nomor satu di ibu kota ini mengucapkan selamat ulang tahun bagi Kota Jakarta. "Selamat ulang tahun untuk kita semua. Untuk Kota Jakarta yang ke-488 tahun," ujar Ahok, sapaan akrabnya, Senin (22/6).
Pada kesempatan itu, Ahok juga menyampaikan keinginan dan harapannya bagi Kota Jakarta yang saat ini belum maupun sudah tercapai. Dia ingin meningkatkan pelayanan kesehatan untuk warga berekonomi kurang mampu di tingkat kecamatan.
Sambut HUT Jakarta, Walikota Ziarah ke Makam Jayakarta"Satu hal yang ingin saya lakukan adanya rumah sakit tipe D di tingkat kecamatan. Kita tidak ingin orang yang ekonominya susah, kesulitan biaya transport, makan dan minum karena tinggal di lokasi jauh," katanya.
Mantan Bupati Belitung Timur ini juga mengaku ingin mencanangkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik DKI dapat menerapkan pelayanan ketuk pintu serta menambah fasilitas ruang inap. Sehingga, 1.250 warga Jakarta ke depannya bisa diurus satu dokter, satu bidan dan satu perawat di masing-masing RSUD Pemprov DKI.
"Kita juga akan mencanangkan di tahun ini, rumah sakit kita bukan hanya mau ditambah kamar, tapi juga memberikan pelayanan ketuk pintu, melayani dengan hati. Jadi ada preventif dan promotif," terangnya.
Ahok juga berencana menambah 400 tempat tidur di RSUD Koja dan 500 tempat tidur di RSUD Pasar Minggu. Penambahan fasilitas di kedua rumah sakit tersebut ditargetkan selesai pada Juli 2015 mendatang dengan ditandai soft opening. "Kita mau mendorong bagaimana pelayanan kesehatan masyarakat menjadi lebih baik," tuturnya.
Di sektor pendidikan, lanjut Ahok, Pemprov DKI telah menerapkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan sistem tidak bisa ditarik tunai. Dana bantuan sosial pendidikan itu terhitung mulai tahun ini hanya bisa diambil 50 ribu per-dua minggu untuk menghindari penyimpangan.
"Nanti setelah Lebaran, ada pameran buku, kami ingin diskon buku dan berikan ke anak-anak. Guru-guru akan didorong untuk bawa anak-anak beli perlengkapan sekolah di pameran itu dengan sistem debit," sambungnya.
Ahok juga menyampaikan tidak akan membeli unit bus dengan kualitas dan mutu kurang baik di tahun ini. Transportasi massal yang dibeli nantinya harus setara dan memiliki standar tinggi seperti armada di kota-kota maju di dunia.
"Tahun ini kita mencanangkan, kalau kondisi uang kita pas-pasan, jangan pernah beli barang yang mutunya jelek," tandasnya.