Pedagang Loksem 26 dan 30 Barito Semringah Bisa Berjualan Lagi
Para pedagang di Loksem 26 dan 30, Jalan Barito I, Kelurahan Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, semringah. Sebab, usai dilakukan revitalisasi loksem, kini mereka dapat berjualan kembali usai penyerahan kunci kios dari Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM) Jakarta Selatan.
Setelah direvitalisasi kiosnya jadi lebih bagus dan rapi
Yoyo Putro Sumitro (72), pedagang parsel buah-buahan yang menempati Loksem JS 26 No 1, mengaku senang setelah lokasi berjualannya direvitalisasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Kini, ia dan sesama pedagang lainnya di loksem tersebut merasa lebih nyaman karena bangunan loksem kini menjadi lebih bagus, rapi sehingga dirasakan nyaman bagi dirinya maupun pengunjung yang datang.
Revitalisasi Loksem JS 26 dan 30 Barito Terus Dikebut“Kami sudah menerima kunci sejak sepekan lalu. Dan saya sudah mulai berjualan dari empat hari yang lalu,” ujar Yoyo, kepada beritajakarta.id, Minggu (5/2).
Yoyo mengaku sudah berjualan di Loksem JS 26 sejak tahun 1983. Untuk itu dirinya berterima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang telah memperhatikan nasib pedagang kecil seperti dirinya. Terlebih, retribusi yang harus dibayarkan ke Pemprov DKI Jakarta melalui Bank DKI sebesar Rp 4.000 per hari dinilai tidak memberatkan pedagang.
“Setelah direvitalisasi kiosnya jadi lebih bagus dan rapi. Apalagi depannya menggunakan rolling door sehingga memudahkan para pedagang untuk membuka dan menutup kios. Kalau sebelumnya hanya menggunakan terpal,” kata Yoyo yang tinggal di Cipulir, Kebayoran Lama.
Hal yang sama juga dituturkan Sugiarti (64), pedagang parsel buah dan keramik di Loksem JS 26 No 2. Menurutnya, setelah direvitalisasi membuat ia semakin merasa aman dan nyaman saat berjualan.
“Dulu waktu bangunan kios lama, bangunannya rusak dan bocor. Tapi sekarang sudah bagus dan rapi. Ditambah trotoar di depan Loksem 26 juga sudah diperbaiki jadi semakin nyaman buat pengunjung yang datang. Saya ucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI Jakarta yang sudah merevitalisasi Loksem 26 ini,” tuturnya.
Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Selatan, Dedy Dwi Widodo menjelaskan, revitalisasi Loksem 26 dan 30 yang dihuni pedagang buah-buahan dan kuliner dimulai sejak pertengahan Oktober 2022. Saat ini kondisi kios berukuran panjang dan lebar masing-masing 2,5 meter. Anggaran yang digunakan untuk merevitalisasi sebesar Rp 1.198.686.760.
Untuk kedua loksem tersebut, sambung Dedy, terdapat 52 kios terdiri dari 18 pedagang di Loksem 26 yang berjualan buah-buahan serta 34 pedagang di Loksem 30 yang membuka usaha kuliner. Sedangkan untuk penyerahan kunci kios sudah dilakukan sejeak sepekan lalu dan saat ini umumnya para pedagang sudah berjualan kembali.
“Diharapkan dengan revitalisasi ini perekonomian masyarakat kembali tumbuh dan saya meminta para pedagang untuk bisa menjaga kebersihan dan merawat kios agar selalu terlihat rapi dan bagus,” tandasnya.