PT Transjakarta akan Gaji Sopir Kopaja Dua Kali UMP
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memastikan akan membayar sopir bus Kopaja dengan sistem gaji bulanan seperti halnya pramudi armada bus Transjakarta. Besaran gaji yang dibayarkan ke para sopir Kopaja diperkirakan mencapai dua kali Upah Minimum Provinsi (UMP).
Penghasilan bulanan untuk sopir Kopaja yang akan direkrut dengan Transjakarta saat ini sudah direncanakan mendekati dua kali UMP DKI
Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengaku tengah menyiapkan kontrak dengan Kopaja yang telah sepakat bergabung dalam satu manajemen PT Trasnsjakarta. Di dalam kontrak itu nantinya akan diatur besaran gaji bulanan bagi para sopir Kopaja terintegrasi Transjakarta.
"Penghasilan bulanan untuk sopir Kopaja yang akan direkrut dengan Transjakarta saat ini sudah direncanakan mendekati dua kali UMP DKI," katanya Kamis (25/6).
Ahok Targetkan 2016 Semua Kopaja Sudah BagusKosasih menjelaskan, perhitungan gaji bulanan sopir Kopaja terintegrasi Transjakarta ini akan ditentukan dari besaran rupiah perkilometer yang sampai kini masih dibahas dengan para pengurus angkutan umum tersebut.
"Gajinya akan
tercermin dalam harga rupiah perkilometer yang di dalamnya mencakup biaya penghasilan bulanan sopir," katanya.Ia optimis, dengan diubahnya sistem setoran ke pembayaran gaji bulanan ini, para sopir armada Kopaja akan lebih tertib beroperasi di jalan raya. Selain itu, para penumpang juga diyakini bakal lebih nyaman menggunakan moda transportasi massal tersebut.
"Kalau Anda nunggu di perempatan, dijamin tidak akan diangkut. Supir Kopaja nanti juga kita batasi angkut penumpang 20-30 orang saja sesuai dengan kapasitasnya. Jadi tak usah penuh-penuh biar para penumpang nyaman di dalam," ujarnya.
Kosasih menambahkan, tarif yang akan diterapkan dalam layanan bus Kopaja terintegrasi Transjakarta ini akan disamakan dengan busTransjakarta. Sistem pembayaran tarif bus Kopaja rencananya juga bakal dibuat dengan sistem transaksi elektronik e-money seperti halnya pada bus Transjakarta.
"Penumpang yang naik dari pemukiman di luar koridor, kami lagi bikin sistemnya. Mungkin nanti ada petugas yang menunggu di halte untuk taping," tandasnya.