Biro KSD DKI Gelar Side Event ASEAN
Dalam rangka menyambut Hari Perempuan Internasional, Biro Kerjasama Daerah (KSD) Setda Pemprov DKI Jakarta, menggelar kegiatan side event ASEAN, Minggu (26/2). Kegiatan dilaksanakan di gedung ASEAN Jl Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Hari ini agendanya women's walking tour ASEAN kenal Jakarta.
Dalam kegiatan tersebut, 40 peserta perwakilan kedutaan beser (Kedubes) negara ASEAN. Kementerian Luar Negeri RI, perwakilan Sekretariat ASEAN dan unsur masyarakat, diajak berkeliling gedung ASEAN dan diperkenalkan tentang apa saja yang ada di dalam gedung tersebut.
Mereka juga diajak ke 10 lokasi berbeda dengan jarak tempuh kurang lebih 3,3 kilometer. Masing-masing adalah ASEAN dan cerita CSW, Taman Mataram, Mandiri Club, Rumah Jengki Sriwijaya, rumah Bu Fatmawati, Wisma Depdikbud. Kemudian ke Rumah Jengki Senjaya, Rumah Dinas USSR, Rumah Jengki Hasanudin dan Rumah Jengki Hasanudin 2.
Dukung ASEAN Summit 2023, Pemprov DKI Gelar Sosialisasi Penyelenggaraan Jaringan Utilitas untuk Atasi KemacetanSelama perjalanan meninjau sejumlah lokasi, mereka dipandu perwakilan PT SANA, Abi Mantra. Di dalam gedung ASEAN, para peserta diajak ke loby gedung utama Sekretariat ASEAN. Di sana mereka berfoto bersama dengan latar belakang tulisan ASEAN Indonesia 2023, logo ASEAN lengkap dengan 10 bendera negara ASEAN.
Kemudian mereka berjalan kaki menuju depan Masjid Al Azhar di Jalan Sisingamangaraja , yang dibangun tahun 1953 saat era Presiden Soekarno. Lalu berjalan kaki menyusuri jalan Sisingamangaraja menuju Taman Mataram dan sebagainya.
Sub Koordinator Kerjasama Urusan Perguruan Tinggi dan Yayasan Biro KSD Setda Pemprov DKI Jakarta, Raden Ajeng Sulastri menjelaskan, kegiatan side event ASEAN ini digelar hasil kerjasama Biro KSD Pemprov DKI dengan Kemenlu RI, ASEAN Secretariat dan PT Sinergi Sehat Nusantara (SANA).
Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret nanti. Khusus hari ini, agendanya adalah women's walking dengan berkeliling ke sejumlah tempat bersejarah.
"Hari ini agendanya women's walking tour ASEAN kenal Jakarta. Berikutnya ada sosialisasi di SMAN 6 Jakarta Selatan hingga lomba lari 10 kilometer dengan peserta 1.000 orang yang didominasi kaum perempuan di Cipete Selatan," ungkap Sulastri.
Diharapkan, melalui kegiatan ini para peserta dapat menginformasikan atau menceritakan kembali ke temannya atau keluarga di rumah bahwa di Jakarta itu ada Sekretariat ASEAN dan Jakarta nantinya menjadi tuan rumah untuk KTT ASEAN, September mendatang.
Juru bicara PT SANA , Abi Mantra mengungkapkan, peserta sangat antusias karena diberikan kesempatan untuk meninjau dalam gedung ASEAN dengan mudah. Padahal biasanya sangat sulit untuk bisa masuk ke gedung yang dibangun Almarhum Sujudi pada 1978 sampai dengan 1981.
"Ini kesempatan emas dan langka bagi peserta, bisa masuk dengan mudah ke gedung ASEAN. Di sini bisa diketahui sejarah tentang arsitektur bangunan ASEAN dan cerita di balik kota Kebayoran yang telah berkembang infrastrukturnya," beber Abi.
Menurutnya, di sekeliling gedung ASEAN ini banyak bangunan bersejarah yang sangat menarik untuk diketahui publik. Di dalamnya banyak cerita menarik mulai dari era awal kemerdekaan yang dipimpin presiden RI Soekarno sampai ke perpindahan ke era Orde Baru hingga sekarang.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pemprov DKI atas dukungan dan kerjasamanya dalam kegiatan ini," tutur Abi.
Sementara, Maggie Singli Laura, salah satu peserta perwakilan dari SANA kenal kota, mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. Karena banyak pengetahuan yang didapat tentang gedung ASEAN dan bangunan bersejarah di sekelilingnya. Menurut dia, seluruh tempat yang dikunjungi memiliki nilai sejarah yang sangat menarik. Sehingga menambah wawasan bagi dirinya dan rekan-rekannya
"Dari 10 lokasi yang dikunjungi, yang menarik adalah di Jalan Sriwijaya karena banyak gedung besar bersejarah. Seperti ada rumah Ibu Fatmawati Soekarno yang sangat bersejarah. Juga ada rumah Jengki yang dibuat agak funky karena bangunan di
bentuk miring," ungkap Gigi, sapaan akrabnya.Banyaknya bangunan bersejarah di kawasan Kebayoran Baru, menurut Gigi, sangat menarik untuk dipelajari, khususnya bagi turis mancanegara.
"Mereka jadi tahu bahwa Jakarta ini kota yang aktif, maju, ramah dan menyenangkan," tandasnya.