You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Kunjungi SMAN 32 Jakarta, Heru Ingatkan Pentingnya Gizi Seimbang
.
photo Mochamad Tresna Suheryanto - Beritajakarta.id

Kunjungi SMAN 32 Jakarta, Heru Ingatkan Pentingnya Gizi Seimbang

Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menghadiri acara Gerakan Aksi Bergizi di SMA Negeri 32 Jakarta, Kelurahan Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).

S ehat itu sangat penting

Selain menyapa para siswa-siswi, Heru juga mengedukasi peserta didik mengenai pentingnya menjaga kesehatan, secara khusus mencegah kasus stunting dengan memberikan vitamin penambah darah kepada murid.

“Pagi hari ini kita ke SMA 32 Jakarta melihat, menyapa dan memberikan semangat, menyadarkan bahwa sehat itu sangat penting sehingga nanti ke depan bisa menjadi anak-anak bangsa yang tangguh. Dan seluruh lapisan masyarakat juga bisa membantu untuk menurunkan stunting,” ujar Heru.

Pancoran Masuk 10 Besar Nominator Kelurahan Pangan Aman Tingkat Nasional

Heru menyampaikan, besar keinginannya untuk mendatangi sekolah-sekolah secara rutin untuk mendorong pola hidup sehat serta meningkatkan kesadaran pencegahan stunting.

“Ini terus kita gaungkan. Saya doakan juga untuk SMA 32 Jakarta menjadi duta pangan sehat jajanan sekolah tingkat nasional,” kata Heru.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengatakan, anak remaja perempuan akan mengalami menstruasi sehingga dikhawatirkan mengalami anemia. Selain itu, gaya hidup menjadi penting saat ini, sehingga banyak orang ingin terlihat langsing. Widyastuti menilai, untuk menjadi langsing harus tetap menerapkan menu gizi seimbang.

“Selain tablet tambah darah saat sarapan pagi juga kita pesankan kepada siswa siswi minimal tiga warna dalam dirinya ada putih untuk karbohidrat, coklat untuk protein, hijau untuk sayur/buah,” ucap Widyastuti.

Widyastuti menilai, strategi pemerintah memberikan tablet penambah darah untuk menekan angka anemia pada anak sekolah adalah suatu strategi tepat.

Intervensi yang dilakukan sesuai siklus kehidupan yakni pada saat remaja putri dengan tablet tambah darah, lalu saat calon pengantin melalui skrining calon pengantin dengan sertifikat calon pengantin. Kemudian pada saat hamil dengan pemeriksaan antenatal care dan pada saat telah telah lahir dengan pendampingan gizi pada usia 0-59 bulan.

“Tetap harus diintervensi sejak awal. Kalau tidak diintervensi, adik-adik ini akan menjadi calon Ibu yang nanti akan melahirkan jadi harus kita siapkan sejak dini,” tandas Widyastuti.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1436 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pemprov DKI Tetapkan UMSP 2025, Ini Rinciannya

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1342 personFolmer
  3. Operasi Modifikasi Cuaca Efektif Kurangi Curah Hujan di DKI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1267 personBudhi Firmansyah Surapati
  4. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1206 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Pemprov DKI Raih Penghargaan Indeks Reformasi Hukum dari Kementerian Hukum RI

    access_time16-12-2024 remove_red_eye1110 personFolmer