Isnawa Adji Siap Bersihkan Jakarta dari Sampah
Jumlah penduduk Jakarta yang cukup padat, menyisakan persoalan sampah yang cukup peliks bagi Pemprov DKI. Sebagai Kepala Dinas Kebersihan yang baru, Isnawa Adji dituntut mampu menyelesaikan persoalan sampah agar Jakarta bersih dan ramah lingkungan.
Saya siap mengemban tugas ini
"Saya siap mengemban tugas ini," tegas Isnawa di Balaikota, Jumat (3/7).
Ia mengatakan, total sampah di ibu kota saat ini sebanyak 6.700 ton setiap hari. Kondisi tersebut jelas menjadi beban bagi Pemprov DKI.
PHL Bersihkan Saluran Air di Palmerah"Penanganan sampah masih terkonsentrasi di TPA Bantargebang, Bekasi," ujarnya.
Untuk penanganan sampah di ibu kota, Isnawa mengaku telah menyiapkan program kerja di antaranya penyediaan bank sampah di tingkat Rukun Warga (RW) se-DKI Jakarta. Begitu pun armada sampah, pihaknya akan terus melakukan penambahan.
"Selain itu, kami akan terus menambah armada truk pengangkut sampah. Ke depan pengangkutan sampah ditangani langsung oleh Dinas Kebersihan, tidak seperti sekarang yang masih dipegang oleh swasta," tuturnya.
Namun, menurut Isnawa, penambahan armada pengangkut sampah akan percuma, jika warga ibu kota tidak peduli dengan penanganan sampah. Untuk itu, Dinsih DKI Jakarta juga akan memberikan pendidikan kepada warga ibu kota seputar penanganan sampah.
"Kita juga akan mendidik warga memilah sampah. Percuma saja, kita perbanyak truk sampah, tapi warga masih banyak buang sampah sembarangan," tegasnya.
Program lain, lanjut Isnawa, yang siap diterapkan yakni pemetaan sejumlah titik sampah untuk menempatkan Petugas Harian Lepas (PHL) yang terintegrasi dengan Jakarta Smart City. Kesemua program ini sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta.
"Jadi arahan Gubernur DKI jelas, yakni perlu ada penambahan truk dan PHL. Keberadaan kerja PHL akan mudah terpantau dan memetakannya ke sungai, kali, saluran air. Kami juga akan sinergi dengan Dinas Pertamanan dan Kominfo untuk Smart City," tuturnya.
Ia menegaskan, dalam kurun waktu tiga bulan ke depan, program kerja ini telah dapat berjalan. Untuk pegawai yang malas, sanksi bakal menanti bagi jajaran di bawahnya.
"Tiga bulan ini akan saya pacu terus. Jika ada pegawai yang tidak bisa ikuti ritme saya kerja, akan saya ganti," tegasnya.
Ia menambahkan, pembangunan, Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter, Jakarta Utara, juga akan dilanjutlkan. Namun, pembangunan ITF Sunter akan diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo selaku BUMD milik Pemprov DKI.
"Kami sedang konsultasikan dengan Gubernur. Karena ini kan kebijakan lama. Kami akan bahas proses lanjutnya, salah satunya koordinasi dengan JakPro," tambahnya.