Pemkot Jakpus-IDI Gelar Forum Kita Sinergi Atasi Stunting
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar Forum Kita Sinergi dan Kolaborasi Atasi Stunting di kantor wali kota setempat
Hari ini juga ada konsultasi anak dari dua dokter spesialis
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan, kegiatan ini diikuti orang tua dari 53 balita berisiko stunting. Selama kegiatan, para orang tua disosialisasikan apa itu stunting, bahaya dan pencegahannya dari
narasumber yang tergabung dalam IDI."Hari ini juga ada konsultasi anak dari dua dokter spesialis anak dari IDI," katanya, Kamis (27/4).
Jajaran Gulkarmat Jaksel Bantu Balita Terindikasi StuntingDhany menuturkan, selain bersinergi dengan stakeholder, pihaknya juga memberikan program intervensi melalui Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat dan TP PKK.
Program intervensi yang dimaksud berupa Pemberian Makanan Tambahan (TMT), tablet penambah darah ibu hamil dan zink bagi suami, pemeriksaan serta pendeteksian kesehatan pada saat memasuki jenjang perkawinan.
"Termasuk pelayanan penyakit infeksi dan sosialisasi serta edukasi juga dilakukan. Ini sebagai strategi komunikasi supaya warga sadar secara mandiri bisa mengatasi persoalan stunting dan lain sebagainya," terang Dhany.
Wakil Ketua IDI Cabang Jakarta Pusat, Sri Hindardjo menambahkan, kegiatan ini dilakukan secara hybrid yang diikuti 76 peserta online dan 53 peserta offline.
"Hari ini kami memberikan edukasi, konsultasi serta makanan tambahan kepada para balita berupa snack, telur dan susu," katanya.
Menurut Sri, tema stunting dipilih karena masih menjadi masalah besar di Indonesia khususnya di Jakarta Pusat. Sehingga penyelesaiannya perlu banyak sinergitas dengan berbagai pihak.
"Stunting ini masalah kita semua. Jadi harus bersatu menyelesaikan masalah ini agar Indonesia dapat melahirkan generasi-generasi sehat, cerdas, kuat dan pintar," ucapnya.
Retna (31), warga RT 05/07, Cideng merasa banyak mendapat ilmu tambahan gizi bagi Moez Abinaya, anaknya yang berusia 2,5 tahun.
"Anak saya statusnya berisiko stunting dan alhamdulillah sekarang sudah lebih baik. Berat badannya sudah terkejar, tinggal tinggi badan sedikit lagi," tuturnya.
Ia berharap, balita lainnya di Jakarta Pusat yang beresiko stunting dapat segera mengejar ketertinggalan.
"Harapan saya dengan program-program serupa banyak balita terbebas dari stunting," tandasnya.