Lomba Tektek Sahur di Pisangan Timur
Tradisi membangunkan sahur dengan cara berkeliling kampung sambil memukul bedug terus dipertahankan warga Pisangan Timur, Pulogadung, Jakarta Timur. Bahkan untuk mempertahankan tradisi ini, Lembaga Masyarakat Kelurahan LMK) setempat mengemasnya dalam bentuk lomba tektek atau seni membangunkan sahur.
Lomba Tektek ini dimenangkan peserta dari RW 06 dan berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 2 juta dari panitia ditambah Rp 2 juta dari donatur
Lomba yang digelar di lapangan olahraga milik Kantor Pusat Bea Cukai, Sabtu (4/7) malam hingga Minggu (5/7) dini hari
itu dibuka oleh Walikota Administrasi Jakarta Timur, Bambang Musyawardana. Lomba memperebutkan total hadiah sebesar Rp 12 juta.Ahok Minta SOTR Dijalankan dengan BenarDalam lomba ini, setiap peserta yang beranggotakan 10-12 orang wajib menunjukkan kebolehannya dalam membangunkan sahur menggunakan peralatan musik, mulai dari drum, gitar, dan gendang. Bahkan ada pula yang menggunakan galon aqua kosong dan bedug. Unsur kesenian dan kebudayaan menjadi hal utama dalam penilaian panitia. Peserta yang kreatif dan unik yang berhak mendapatkan hadiah utama sebesar Rp 2 juta plus piala penghargaan.
Mulyandi (40), Anggota LMK Pisangan Timur yang juga salah satu panitia acara mengatakan, Lomba Tektek membangunkan sahur ini sangat diminati warga. Terbukti dari 14 RW yang ada, pesertanya mencapai 22 kelompok. "Lomba tektek ini dimenangkan peserta dari RW 06 dan berhak mendapatkan uang pembinaan Rp 2 juta dari panitia ditambah Rp 2 juta dari donatur," ujar Mulyandi.
Walikota Administrasi Jakarta Timur, Bambang Musyawardana mengatakan, Lomba tektek membangunkan orang sahur sangat bagus. Selain mengandung nilai sosial juga ada seni dan religiusnya. Karena itu, ia berharap agar lomba seperti ini terus dipertahankan.
"Tradisi membangunkan sahur ini harus dipertahankan setiap Ramadan. Saya memberikan apresiasi yang sangat tinggi pada panitia yang telah menginisiasi warga dalam bentuk lomba tektek ini," ujar Bambang.