Tim Penilai Tinjau Urban Farming dan BPS Kelurahan Pondok Kopi
Tim Penilai Lomba Kelurahan Terbaik Pemkot Jakarta Timur, Selasa (23/5), melakukan tinjauan lapangan ke area urban farming di Taman Blok R dan Bank Pengolahan Sampah (BPS) Ceria, RW 07 Kelurahan Pondok Kopi, Duren Sawit.
Layanan Kopi Booth ini sangat inovatif,
Wakil Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainah mengatakan, peninjauan Kelurahan Pondok Kopi ini merupakan verifikasi lapangan keempat yang dilakukan tim penilai. Sebelumnya, mereka sudah melakukan hal sama di Kelurahan Lubang Buaya, Makasar dan Kelurahan Bali Mester.
"Kita dari tim penilai lomba kelurahan tingkat kota melakukan peninjauan lapangan yang keempat. Besok di Kelurahan Susukan," katanya.
Lomba Kelurahan Terbaik Jaktim Masuk Tahap Penilaian AdministratifDari hasil peninjauan lapangan ini, ungkap Iin, pihaknya mengapresiasi inisiatif warga RW 07 Kelurahan Pondok Kopi memanfaatkan area urban farming dengan menanam aneka tanaman produktif yang hasilnya bisa dinikmati bersama.
Dia juga memberi nilai positif terhadap aktivitas Bank Pengolahan Sampah (BPS) Ceria, yang setiap kali melakukan penimbangan bisa mencapai 200 kilogram sampah.
Selain urban farming dan BPS Ceria, lanjut Iin, tim penilai juga mengecek layanan aplikasi Kopi Booth yang diterapkan Kelurahan Pondok Kopi. Menurut Iin, aplikasi layanan berbasis whatsapp ini memudahkan warga untuk mengurus keperluannya di kelurahan.
"Layanan Kopi Booth ini sangat inovatif, membantu warga mengetahui informasi persyaratan yang dibutuhkan. Sehingga saat datang ke kelurhan sudah membawa dokumen yang dibutuhkan," tuturnya.
Diharapkannya, inovasi layanan aplikasi ini bisa terus ditingkatkan agar ramah lansia dan difabel.
Lurah Pondok Kopi, M Hardi Ananda menambahkan, pihaknya sengaja memilih whatsapp sebagai basis aplikasi layanan Kopi Booth karena lebih friendly use.
"Masukan Wakil Wali Kota akan kami pertimbangkan untuk pengembangan ke depan. Alhamdulillah kami juga sangat didukung RT/RW mensukseskan program pemerintah di wilayah," tandasnya.