You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Dharma Jaya akan Luncurkan DJawara Dongkrak Potensi Komersial
.
photo Istimewa - Beritajakarta.id

Dharma Jaya akan Luncurkan DJawara Dongkrak Potensi Komersial

Perumda Dharma Jaya akan meluncurkan produk pangan hewani yang dinamakan DJawara dalam waktu dekat ini. Peluncuran DJawara ditargetkan dapat mendongkrak potensi komersial bisnis perusahaan.

kita ingin mendongkrak penjualan komersial

Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman mengatakan, produk komersial bernama DJawara terdiri dari tiga produk pangan hewani yaitu, daging sapi dengan nama DJawara Meat, DJawara Chicken untuk daging ayam dan DJawara Fish untuk ikan.

“Kenapa namanya DJawara, diambil dari dari singkatan nama Perumda Dharma Jaya yaitu DJ. Sedangkan Wara berasal dari kata waralaba. Jadi ketika digabung menjadi DJawara. Selain itu, pengambilan nama DJawara juga terinspirasi dari kisah tokoh Betawi yaitu Bang Pitung yang menjadi jagoan atau jawara bagi masyarakat Betawi,” ujar Raditya, Senin (12/6).

Akselerasi Transformasi, Dharma Jaya Siap Jadi Tulang Punggung Masyarakat Jakarta

Raditya berharap DJawara dapat segera dipasarkan untuk masyarakat dengan proses dan standar kualitas lebih baik dan dapat diterima masyarakat luas. Karena itu, produk daging mentah berasal dari hewan ini akan memiliki spesifikasi yang berbeda baik dari segi jenis produk, kualitas, ukuran, variasi dan kemasan dari produk biasa.

Dia merinci, Perumda Dharma Jaya menggunakan daging sapi dari impor maupun lokal yang memiliki kualitas terbaik untuk DJawara Meat. Produk DJawara Meat yang akan disediakan antara lain produk primary cut untuk kebutuhan daging steak berupa tenderloin dan sirloin, rendang berupa bagian paha serta ada bagian daging yang dibutuhkan untuk campuran bakso dan produk olahan lainnya.

Kemudian DJawara Chicken akan menyediakan produk daging ayam berupa karkas, bagian dada, paha dan sayap, baik itu tanpa tulang maupun dengan tulang.

“Untuk bisnis ikan harus ada sertifikat kelayakan pengolahan. Untuk saat ini, kami baru mengolah ikan kembung, nanti ke depan bertambah ikan tuna bahkan dalam pemenuhan akan kebutuhan impor. Ikan akan kami ambil salah satunya dari Maluku, yang potensi produksi sumber daya hewani lautnya sangat besar,” urai Raditya.

Untuk diketahui, peluncuran produk DJawara merupakan bagian dari akselerasi transformasi bisnis inti yang sedang dilakukan Perumda Dharma Jaya.

Sebab tahun ini, Perumda Dharma Jaya akan melakukan transformasi bisnis inti menjadi empat Strategic Business Unit (SBU) yaitu, SBU Hub Logistik, SBU Penggemukan Sapi dan Perdagangan, SBU Rumah Potong (RPH) dan SBU Swalayan Protein.

Dari empat transformasi bisnis inti tersebut, Perumda Dharma Jaya fokus terhadap pelaksanaan bisnis Hub Logistik, yang di dalamnya ada dua Sub Hub yaitu, Komersial dan Penugasan.

Untuk Sub Hub Penugasan, perusahaannya sudah membuat produk pangan hewani berupa daging mentah dengan nama DJ Meat (daging sapi, daging ayam dan ikan).

Sementara itu, Sub Hub Komersial merupakan bagian untuk menjadikan Perumda Dharma Jaya sebagai BUMD yang memiliki kekuatan menguasai bisnis rantai dingin (cold chain integration business). Salah satunya, dengan meluncurkan produk komersial DJawara Meat, DJawara Chicken dan Djawara Fish.

“Tujuan diluncurkannya DJawara kita mau rebranding produk. Tidak hanya itu, kita ingin mendongkrak penjualan komersial, agar pendapatan dari produk komersial semakin menggeliat,” tandas Raditya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Asyik, Besok Tarif Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta Cuma Rp 1

    access_time04-10-2024 remove_red_eye2413 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Satu Unit Bus Sekolah Bantu Layani Antar Jemput Atlet Peparnas Solo

    access_time08-10-2024 remove_red_eye1414 personNurito
  3. Kebakaran Lapak Pengepul Barang Bekas di Pegadungan Berhasil Dipadamkan

    access_time02-10-2024 remove_red_eye1154 personTP Moan Simanjuntak
  4. Arsip Satu Abad Sitor Situmorang Dipamerkan di PDS HB Jassin

    access_time02-10-2024 remove_red_eye1118 personBudhi Firmansyah Surapati
  5. Jakarta Mengalami Deflasi pada September 2024

    access_time02-10-2024 remove_red_eye1080 personAldi Geri Lumban Tobing