You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
 Ahok Dukung DPRD Bentuk Panja Temuan BPK
.
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

Ahok Dukung DPRD Bentuk Panja Temuan BPK

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendukung langkah DPRD DKI membentuk panitia kerja (panja) untuk menelusuri temuan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) anggaran tahun 2014. Karena diakui banyak aset-aset Pemprov DKI Jakarta yang terancam hilang.

Memang kita sudah ngomong sama Pak Ketua DPRD, ya tidak apa-apa harus dibentuk Panja

Basuki mengaku telah membicarakan mengenai Panja tersebut dengan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi beberapa waktu lalu. Diharapkan dengan adanya Panja ini bisa membantu menyelamatkan aset-aset DKI yang kerjasamanya justru merugikan.

"Memang kita sudah ngomong sama Pak Ketua DPRD, ya tidak apa-apa harus dibentuk Panja. Karena kita banyak sekali kehilangan, kita lemah, kita kalah. Saya setuju," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (9/7).

BPK Beri Opini WDP ke Pemprov DKI

Menurut Basuki, selama dirinya memimpin ibu kota selalu mengutamakan transparansi anggaran. Bahkan APBD DKI Jakarta sejak tahun 2013 selalu dipublikasikan melalui website resmi Pemprov DKI Jakarta dan bisa dilihat secara bebas oleh semua kalangan. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa ikut membantu mengawasi penggunaan anggaran di Jakarta.

Basuki pun meminta kepada BPK agar secara terbuka dalam melakukan audit laporan keuangan pemerintah daerah. Sebab beberapa daerah yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), kepala daerahnya justru tersandung masalah korupsi.

"Kami kan sedang memperbaiki laporan keuangan di DKI. Tapi saya tidak masalah mau dapat opini apapun, mau WTP, WDP, atau disclaimer. Kita buka-bukaan saja, audit secara terbuka," ucapnya.

Seperti diketahui BPK memberikan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) kepada Pemprov DKI Jakarta atas LHP anggaran tahun 2014. Ada 70 temuan senilai Rp 2,16 triliun yang disoroti oleh BPK. Temuan terdiri dari program yang berindikasi kerugian daerah senilai Rp 442 miliar dan berpotensi merugikan daerah senilai Rp 1,71 triliun. Kemudian kekurangan penerimaan daerah senilai Rp 3,23 miliar, belanja administrasi Rp 469 juta, dan pemborosan senilai Rp 3,04 miliar.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Besok, Festival Urban Farming Kembali Digelar

    access_time09-07-2025 remove_red_eye2503 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pimpinan Operator dan Mitra Diajak Merasakan Layanan Transjakarta

    access_time10-07-2025 remove_red_eye1328 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye941 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Transjakarta Didorong Kembangkan Layanan Strategis

    access_time11-07-2025 remove_red_eye888 personFakhrizal Fakhri
  5. Pengurus IKAL DKI Jakarta 2025–2030 Resmi Dilantik

    access_time09-07-2025 remove_red_eye789 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik