60 Peserta Ikut Rakor Pencegahan Kekerasan di Kepulauan Seribu
Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi (rakor) dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, program dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan di gedung BKSDA, Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan.
Dari kegiatan ini para peserta mendapatkan ilmu dan wawasan luas
Kegiatan tersebut diikuti 60 peserta dari kader TP PKK kabupaten, kecamatan, kelurahan dan PIK Keluarga di Kepulauan Seribu.
Ketua 1 Bidang Pembinaan Karakter Keluarga TP PKK Kepulauan Seribu, Indah Susanti mengatakan, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat untuk diaplikasikan para peserta dalam kehidupan sehari-hari.
Tim Verifikasi Cek Pusat Informasi dan Konsultasi Keluarga Mawar I Pademangan"Dari kegiatan ini para peserta mendapatkan ilmu dan wawasan luas tentang penanganan dan alur pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak," ujarnya, Rabu (4/10).
Menurut Indah, kekerasan pada perempuan dan anak masih kerap ditemukan di semua daerah. Kegiatan ini diharapkan memberi penguatan kepada kader agar tidak terjadi tindak kekerasan di Kepulauan Seribu.
"Untuk mencegah tindak kekerasan dibutuhkan dukungan keluarga. Karena keluarga merupakan orang terdekat untuk memberikan masukan yang baik," ucapnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan Dinas PPAPP DKI Jakarta, Ibnu Sholeh menjelaskan, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Oleh karena itu diperlukan peran serta dari orang terdekat untuk mengedukasi bahaya dan efek dari kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Kegiatan ini bermaksud menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di DKI Jakarta," terangnya.
Kepala Seksi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Suku Dinas PPAPP Kepulauan Seribu, Novi Rahmawati menambahkan, kegiatan ini diikuti 60 peserta yang merupakan kader TP PKK dan PIK Keluarga dari enam k
elurahan.Selama kegiatan, para peserta diberikan pelatihan tentang penanganan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, cara konseling, alur dan proses bantuan hukum dan rumah pulih bagi para korban.
"Semoga para kader PIK Keluarga dapat memberikan dukungan psikologis awal apabila ada korban kekerasan di RT dan RW," tandasnya.