Dinas Nakertransgi Gelar FGD Pengelolaan Energi Jakarta
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema Pengelolaan Energi Jakarta Menuju Kota Global di Wisma BNI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (7/11).
Jakarta ke depan menjadi kota global
FGD digelar sebagai ruang diskusi dalam pertukaran wawasan bersama pemangku kepentingan.
Peserta dari FGD antara lain perwakilan unsur Kementerian E
SDM, Dewan Energi Nasional, Perwakilan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Asosiasi/NGO.Pemprov DKI Gelar FGD Implementasi Nilai Ekonomi KarbonKepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, Jakarta tengah bertransformasi menjadi pusat ekonomi dan bisnis berskala global seiring dengan proses pemindahan ibu kota.
Hari menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan terjadi pembahasan mengenai upaya-upaya di Bidang Energi yang dapat mengkaselerasi Jakarta sebagai kota global.
“FGD pada hari ini kita mau tahu pandangan praktisi, pemerintah pusat dan asosiasi untuk Jakarta ke depan menjadi kota global itu seperti apa setelah tidak lagi menjadi IKN salah satunya pengelolaan energi. Karena pengelolaan energi itu sangat vital apabila menjadi kota global,” ujar Hari.
Dia menjelaskan, transformasi ini ditegaskan sebagai isu strategis dan arah kebijakan DKI Jakarta yang terdapat dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 yaitu Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Menuju Pemantapan Kota Global.
Untuk menjadi kota global Jakarta melakukan berbagai upaya tidak hanya dalam sektor ekonomi namun juga pada berbagai sektor termasuk energi dan lingkungan.
“Contohnya energi baru terbarukan. Kita sudah punya program ke depan setelah tidak jadi IKN, energi fosil itu sudah tidak mungkin diperbaharui lagi. Berarti Jakarta harus mengambil posisi kaitannya dengan polusi udara. Tantangan yang kita hadapi sekarang itu yang kita diskusikan pada hari ini,” urai Hari.
Dia mengatakan, saat ini DTKTE telah melakukan beberapa inisiasi seperti pembangunan PLTS, kampanye hemat energi serta, audit energi pada bangunan dan gedung.
Maka itu, dengan adanya FGD ini diharapkan akan terjadi diskusi yang dapat memberikan pandangan tentang inovasi dan perkembangan terkait energi terbarukan, penghematan energi di bangunan gedung serta pengembanan ekosistem kendaraan listrik untuk mendukung hadirnya infrasatruktur energi yang bersih dan andal.
“Kita menuju net zero emission, pembangunan dan penggunaan PLTS di bangunan atau gedung secara masif kita lakukan. Hampir 20 PLTS kita bangun per tahun. Sektor swasta kita minta untuk memberikan sumbangsih dalam pembangunan PLTS di rooftop. Kemudian kebijakan mobil listrik kita sudah mulai memetakan seperti SPKLU yang harus dibangun, bengkel yang harus disiapkan,” jelas Hari.
Sebagai informasi, kota-kota global di dunia dapat dinilai menurut daya tarik kota secara komprehensif dalam menarik orang, investasi dan perusahaan dari seluruh dunia. Saat ini menurut index Global Power City Index (GPCI) tahun 2022 Jakarta berada di peringkat 45 dari 48 kota.
Dalam index tersebut terdapat enam fungsi yang dapat diupayakan sebuah kota yaitu, ekonomi, riset dan pengembangan (R&D), interaksi budaya, kelayakhunian (livability), lingkungan, dan aksesibilitas. Fungsi Lingkungan merupakan unsur utama yang didukung oleh aksi-aksi di bidang Energi.
Dalam fungsi ini terdapat indikator keberlanjutan (sustainability) yang mencakup aspek komitmen aksi iklim, tingkat emisi per kapita dan energi baru terbarukan. Selain itu pengembangan teknologi dan infrastrukur dalam suatu smart energy system, juga dapat menjadi salah satu gambaran sistem energi pada kota global.