Sebanyak 35 pengelola atau pemilik gedung di kawasan Jalan TB Simatupang disosialisasikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) atau jaringan perpipaan. 

M enjadikan Jakarta Selatan bebas pencemaran air limbah

Direktur Utama Perumda Paljaya, Aris Supriyanto mengatakan, pihaknya akan membangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 6.000 meter kubik per hari di lahan seluas 2.900 meter persegi di wilayah Kecamatan Cilandak. 

"Kita akan kerjakan dalam dua tahap. Tahap pertama dibangun IPAL berkapasitas 4.000 meter kubik di awal tahun 2024. Kemudian, sisanya dibangun pada triwulan dua 2024," ujarnya, di lokasi sosialisasi, Ruang Gelatik Utama, Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (14/12). 

Aris menjelaskan, selain pembangunan IPAL, pihaknya juga akan membangun jaringan pipa selama dua tahap, dengan tahap pertama sepanjang 2.500 meter. Kemudian, tahap kedua sepanjang 5.300 meter yang melintasi jalan TB Simatupang. 

"Semoga dengan sinergitas kita dengan pemerintah setempat dan pengelola atau pemilik gedung, akan menjadikan Jakarta Selatan bebas pencemaran air limbah," terangnya. 

Sementara itu, Kepala Bagian Pembangunan Lingkungan Hidup Jakarta Selatan, Eko Kalbaryanto mengatakan, sosialisasi SPALD-T hari ini adalah implementasi dari Pergub DKI Jakarta Nomor 69 Tahun 2013 tentang Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat yang mewajibkan para pemilik kegiatan usaha untuk melakukan pengolahan air limbah domestik secara baik. 

"Melalui adanya aturan itu, kita selaku pemerintah dalam hal ini berupaya untuk memberikan atau memfasilitasi adanya layanan instalasi sistem pengolahan air limbah," ungkapnya. 

Ia menyambut baik rencana Perumda Paljaya membangun jaringan perpipaan pengelolaan air limbah di Jakarta Selatan. Sehingga, diharapkan ke depan pencemaran lingkungan, khususnya air tanah di Jakarta Selatan dapat diminimalisir

"Untuk pengelola atau pemilik gedung saya berharap nantinya dapat memanfaatkan layanan pengelolaan air limbah dari Perumda Paljaya ini," tandasnya.