Warga Diminta Waspada DBD Selama Cuaca Ekstrim
Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang diprediksi BMKG bakal terjadi sepekan ini, kerap diikuti dengan merebaknya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Jaga imunitas dengan hidup sehat setiap hari
Karena itu, warga diminta untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah berkembangnya nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue.
Kepala Seksi Pelayanan Medis dan Keperawatan RSUD Tamansari, Ngabila Salama menyampaikan, DBD merupakan penyakit endemis yang terus ada dan bertahan di Jakarta, bahkan memiliki pola jumlah kasus yang sama di setiap tahunnya.
Dinkes DKI Jamin Gigitan Nyamuk Wolbachia Aman bagi ManusiaBiasanya, ucap Ngabila, kasus DBD mulai meningkat pada setiap Desember dan akan mengalami puncak di April, sebelum akhirnya menurun kembali.
"Saat ini sudah memasuk musim penghujan bahkan diprediksi curah hujan yang lebat, untuk itu warga Jakarta diminta untuk meningkatkan kewaspadaan sejak dini akan timbulnya potensi DBD," kata Ngabila, Sabtu (6
/1).Ngabila menjelaskan, untuk mengendalikan penyakit ini dapat dilakukan dengan cegah sakit dan cegah keparahan atau meninggal.
Upaya cegah sakit dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Misalnya, menjaga kebersihan lingkungan seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) minimal seminggu sekali di hari Jumat.
Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menyemprot rumah atau memakai repelent pada pagi dan sore hari waktu dimana nyamuk aedes aegepty aktif. Bisa juga dengan memelihara ikan dan tanaman yang dibenci nyamuk seperti sereh, lavender, dan sebagainya.
"Kementrian Kesehatan juga telah menganjurkan untuk gerakan satu rumah satu kader jumantik atau juru pemantau jentik (G1R1J), semoga terus dilakukan dengan sebaik mungkin," harapnya.
Untuk mencegah keparahan, masyarakat diimbau untuk memeriksakan darah lengkap atau pemeriksaan cepat DBD NS1, untuk mendiagnosis DBD secara cepat. Melalui, deteksi dini dan penanganan segera pasien pun tidak akan dehidrasi dan mengakibatkan kematian.
"DBD endemis di Indonesia, jangan panik, tetap waspada! jaga imunitas dengan hidup sehat setiap hari dan bawa ke puskesmas segera jika ada gejala DBD, pemeriksaan NS1 di puskesmas gratis," pungkasnya.
Perlu diketahui, melaksanakan PSN 3M Plus sangat baik dilakukan di sembilan tantanan dalam mencegah DBD. Salah satunya di area perkantoran, penting untuk memberlakukan kegiatan itu, sebab ini bagian dari kesehatan keselamatan kerja (K3), baik penyakit menular dan penyakit tidak menular untuk menciptakan karyawan yang sehat fisik dan mental, bugar, produktif.
Adapun sembilan tantan tersebut;
1. Kawasan Permukiman, Sarana dan Prasarana Umum,
2. Kawasan Sarana lalu lintas yang Tertib dan Pelayanan Transportasi,
3. Kawasan Pertambangan Sehat,
4. Kawasan Hutan Sehat,
5. Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat,
6. Kawasan Pariwisata Sehat,
7. Ketahanan Pangan dan Gizi,
8. Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri,
9. Kehidupan Sosial yang Sehat,