20 Kilogram Kangkung Dipanen dari Lokasi Urban Farming RW 04 Pulau Pari
Sebanyak 20 kilogram Kangkung berhasil dipanen dari lokasi urban farming (pertanian perkotaan) di RW 04, Kelurahan Pulau Pari, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kepulauan Seribu.
Sayuran sangat penting untuk pemenuhan gizi
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Perempuan Nelayan, Asmania mengatakan, budi daya Kangkung dilakukan secara konvensional.
"Hasil panen hari ini kita bagikan gratis kepada warga untuk pemenuhan konsumsi sayuran segar," ujarnya, Senin (15/1).
Tiga Kilogram Pakcoy Dipanen dari Area Penataan Kawasan Unggulan Jalan Poncol JayaAsmania menjelaskan, selain kangkung, di lahan seluas 2.000 meter persegi tersebut juga dilakukan budi daya Bayam, Sawi, Pakcoy, Terung, Melon, dan Semangka.
"Biasanya sebagian hasil panen kita jual untuk kebutuhan pembelian bibit dan pupuk," terangnya.
Ia menambahkan, anggota KWT Perempuan Nelayan saat ini berjumlah 20 orang terdiri dari para istri nelayan.
"Bertani ini bisa menjadi sumber penghasilan tambahan keluarga. Akan sangat membantu sangat tangkapan ikan sedang sedikit," bebernya.
Pengembangan
urban farming di Pulau Pari mendapatkan apresiasi warga. Warga RT 03/04, Kelurahan Pulau Pari, Melky Krijaya (40) merasa senang karena bisa memenuhi kebutuhan sayuran segar dan sehat bagi keluarga."Alhamdulillah, hasil panen kangkung hari ini dibagikan gratis, senang sekali. Saya juga biasa menjadi pelanggan yang membeli hasil panen," ungkapnya.
Hal senada disampaikan Khoirunisya (27). Ia menyampaikan terima kasih kepada KWT Perempuan Nelayan yang telah memberikan Kangkung secara gratis hari ini.
"Sayuran sangat penting untuk pemenuhan gizi, baik untuk anak-anak, dewasa hingga lansia," ucapnya.