Yuk, Intip Pembuatan Lilin Imlek di Kapuk Muara
Lilin merah menjadi salah satu benda yang identik dalam perayaan Imlek. Masyarakat Tionghoa meyakini, lilin memiliki makna sebagai penerang untuk menjalani kehidupan satu tahun ke depan.
Harga lilin merah ini dibanderol bervariasi, beda ukuran beda harga
Di Jakarta masih terdapat industri berbasis rumahan yang memproduksi lilin dengan bermacam warna dan ukuran. Salah satunya PT Sumber Makmur Cemerlang yang berada di Jalan Kapuk Kencana, Blok C, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Dari luar, industri yang berdiri sejak 2019 ini tidak tampak seperti sebuah pabrik. Namun saat masuk ke dalam, deretan lilin berwarna merah dengan berbagai ragam bentuk siap memanjakan mata pengunjung.
Ini Ragam Acara Menarik di Ancol Meriahkan ImlekPemilik Usaha Lilin, Supardi mengaku, dalam sehari industri rumahan ini dapat membuat puluhan hingga ribuan batang lilin dengan berbagai ukuran. Mulai dari ukuran kecil satu kati hingga 1.000 kati dengan tinggi dua meter. Lilin ukuran jumbo ini bahkan dapat menyala hingga enam bulan.
"Harga lilin merah ini dibanderol bervariasi, beda ukuran beda harga. Mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 20 jutaan," katanya, Jumat (9/2).
Ia menjelaskan, produksi lilin menggunakan cara dan bahan sangat sederhana. Sebagai tahap awal, bahan baku lilin jenis parafin (serbuk) dimasukan ke dalam drum dengan suhu tinggi untuk dileburkan.
Setelah dimasak dan dicampur pewarna khusus lilin, cairan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan yang berbentuk tabung, lalu dibiarkan hingga mengeras (dingin).
"Proses pendinginan untuk lilin kecil bisa mencapai satu jam. Namun untuk ukuran jumbo bisa dua tiga hari agar lilin kuat (mengeras)," akunya.
Supardi menambahkan, setelah lepas dari cetakan dan diberkani benang rami untuk sumbunya, lilin-lilin merah ini dibungkus dengan mika plastik yang bertulisan China. Seluruh bahan baku dan penolong yang digunakan dalam proses produksi lilinnya berasal dari dalam negeri serta murni tanpa bahan limbah lilin bekas.
"Penjualan produksinya masih di sekitar Jakarta. Kami kirim ke toko-toko peralatan peribadatan bagi umat Khonghucu. Kita juga terima pesanan sesuai dengan kemampuan kita," jelasnya.
Menurut Supardi, Usaha yang dimulai dari kecil hingga cukup besar ini sudah merekrut 10 tenaga kerja. Di perayaan hari besar seperti Imlek atau Natal, permintaan akan meningkat, sehingga perusahaannya kerap merekrut tenaga tambahan.
Ia berharap, produksi lilin-lilin ini dapat meningkat agar dapat merekrut tenaga kerja lebih banyak. Setiap lilin yang dibuat diyakini memiliki nyawa dan aura posititif.
"Maka itu proses produksi dilakukan dengan suasana hati yang tenang dan senang supaya setiap orang yang menikmati lilin ini dipenuhi keberkahan," tandasnya.