Antisipasi Banjir, Seluruh Saluran di DKI Mulai Dikeruk
Upaya meminimalisir dampak banjir mulai dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya dengan melakukan pengerukan seluruh saluran air.
Pengerukan sendiri akan dimulai pada Agustus hingga September mendatang
Agar maksimal, pengerukan dilakukan dengan mekanisme sistem. Ditargetkan, September mendatang seluruh pengerukan tersebut rampung.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Tri Djoko mengatakan, pengerjaan akan dibagi menjadi tiga bagian yakni aliran timur, aliran barat, dan aliran tengah. Nantinya, semua aliran akan dikeruk sedalam dua meter.
Sudin Tata Air Keruk 26 Saluran PHB"Pengendalian banjir tahun ini diprioritaskan pada pengerukan. Di Jakarta ini kan memang dibagi menjadi tiga aliran.
Pengerukan sendiri akan dimulai pada Agustus hingga September mendatang ," kata Tri, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (3/8).Dikatakan Tri Djoko, saat ini ada sebanyak 146 alat yang siap digunakan. Alat-alat tersebut berada di Unit Pelaksana Teknis Peralatan dan Perbekalan (Alkal). "Kemarin baru 10 persen alat yang turun, diharapkan dalam minggu-minggu ini bisa sampai 70-80 persen bisa diturunkan," ucapnya.
Untuk aliran timur, pengerukan dilakukan di Waduk Sunter Utara dan Rawa Badak. Semua aliran yang masuk ke waduk itu, akan dikeruk sedalam dua meter. Kemudian di aliran tengah pengerukan dilakukan dari Cideng hingga Gresik. Serta aliran yang menuju ke Waduk Pluit. Untuk aliran barat, akan dilakukan di Waduk Grogol dan Kali Mookervart.
"Jadi, semua sistem akan kita keruk. Mudah-mudahan tahun ini masalah banjir, kecuali lokal bisa kita atasi," ujarnya.
Ditambahkan Tri, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, agar pintu air dan pompa saat ini berada pada level air terendah. "Sekarang seluruh pompa dan waduk-waduk sudah saya intruksikan untuk selalu pada posisi low water level," tandasnya.