Food Station Sudah Distribusikan Beras Komersial dan SPHP ke 15 Distribution Center
PT Food Station Tjipinang Jaya ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk melakukan pendistribusian 10.000 ton beras yang terdiri dari beras premium (komersial) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke seluruh ritel se-Jabodetabek.
Terdapat 5.000 sampai 6.000 ritel se-Jabodetabek
Pendistribusian beras tersebut melalui 30 Distribution Center (DC) yang tersebar di wilayah Jabodetabek untuk kemudian disuplai ke sekitar 5.000-6.000 ritel.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan, 600 ton beras sudah didistribusikan ke 15 DC sampai saat ini. Dia menyampaikan, setiap DC mampu mengover sekitar 500 outlet atau ritel.
Cek Ketersediaan Beras, Jokowi Tinjau Pasar Induk Beras Cipinang“Terdapat 5.000 sampai 6.000 ritel se-Jabodetabek. Kita distribusinya ke kurang lebih 30 Distribution Center, setengahnya sudah terkirim setengahnya hari ini semua. Pendistribusian sebanyak 300 ton beras setiap harinya,” ungkap Pamrihadi, usai mendampingi Presiden RI, Joko Widodo meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis (15/2).
Pamrihadi menyampaikan, beras yang didistribusikan tersebut sudah dalam kemasan lima kilogram agar dapat langsung dinikmati konsumen akhir, tidak diperjualbelikan dan diperdagangkan lagi. Terkait harga, beras SPHP dijual di pasar modern maksimal Rp 10.900, sedangkan beras premium (komersial) dijual maksimal Rp 13.900.
“Beras dikemas dalam kemasan lima kilogram. Mekanismenya, ritel modern membatasi agar semua pelanggannya kebagian, karena suplainya masih terbatas agar tidak terjadi rush atau efek kejut, maka dibatasi 10 sampai 15 kilogram per pelanggan,” urai Pamrihadi.
Dia menargetkan 10.000 ton beras dapat terdistribusi ke seluruh ritel di Jabodetabek hingga Maret 2024 mendatang. Pamrihadi berharap, melalui percepatan pendistribusian, harga beras di tingkat konsumen yang saat ini sudah mencapai Rp 17.000 - 18.000 bisa ditekan ke harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp 13.900 untuk wilayah Jabodetabek.
“Alhamdulillah terjadi penurunan tiap hari, sekarang sudah di bawah angka 14.000-an. Mudah-mudahan akan menjadi 13.900 dalam waktu dekat,” tandas Pamrihadi.