Pelayanan Air Bersih dan Minum Perpipaan di Jakarta Optimistis Capai 100 Persen di 2030
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Perumda PAM Jaya berkomitmen mewujudkan seluruh wilayah Jakarta bisa mendapatkan pelayanan air bersih dan minum perpipaan 100 persen pada tahun 2030.
Kami optimistis seluruh wilayah DKI Jakarta bisa mendapatkan pelayanan air bersih dan minum perpipaan
Kepala Sub Perencanaan Air Bersih Dinas SDA DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan mengatakan, pihaknya dan PAM Jaya belum 100 persen memberikan pelayanan air bersih dan minum perpipaan kepada warga Jakarta. Menurutnya, hingga kini pelayanan baru berjalan sekitar 65 persen.
“Kami optimistis seluruh wilayah DKI Jakarta bisa mendapatkan pelayanan air bersih dan minum perpipaan dari Pemprov DKI pada tahun 2030,” ungkap Elisabeth saat Diskusi Setahun PAM Jaya Reborn di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (27/2).
PAM Jaya Targetkan Layani 21 Ribu Sambungan Baru di JakbarElisabeth menjelaskan, beberapa hal yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya dalam penyediaan air bersih dan minum perpipaan berdasar pada kualitas, kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan.
Dia menjelaskan, Perumda PAM Jaya telah mengambil alih pengelolaan air bersih dan minum perpipaan di Jakarta secara penuh pada Februari 2023 lalu. Dia berharap PAM Jaya bisa memberikan pelayanan air bersih dan minum kepada warga Jakarta.
Elisabeth menambahkan, Pemprov DKI Jakarta dan PAM Jaya terus berupaya meningkatkan ketahanan air di Jakarta dan tidak bergantung lagi pada daerah lain.
“Kami bersinergi untuk berusaha meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih di Jakarta, kami belum sampai 100 persen tapi kami berusaha menuju ke sana,” kata Elisabeth.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya bekerja ekstra untuk mengejar target cakupan layanan 100 persen dengan terus meningkatkan pelayanan serta mengurangi angka kehilangan air atau non revenue water (NRW) yang berada di kisaran 45 persen saat ini.
Arief menyampaikan, PAM Jaya harus membangun sambungan baru perpipaan sepanjang 7.000 kilometer dan menambah jumlah produksi air bersih untuk penambahan cakupan layanan 35 persen.
“PAM Jaya punya target membangun 77.000 sambungan baru tahun 2024 untuk warga Jakarta yang belum terjangkau layanan. Untuk itu kami mohon maaf dan pengertian masyarakat apabila pekerjaan ini tmenimbulkan kemacetan di beberapa kawasan,” tandas Arief.