Armada Transjakarta Memadai, Bus Sekolah akan Dihapus
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan belum akan menghapus bus sekolah dalam waktu dekat ini. Sebab jumlah bus Transjakarta, kopami, kopaja dan metromini saat ini belum memadai. Selain itu, masih banyak sekolah yang belum dilintasi armada bus Transjakarta.
Kita kan belum cukup bus sebetulnya nanti kalau semua bus, Transjakarta, kopami, kopaja dan metromini sudah terintegrasi
Menurut Ahok, selain penambahan armada bus Transjakarta, pihaknya juga akan melakukan peremajaan kopami, kopaja dan metromini. Sistem angkutan umum pun akan dibenahi terlebih dahulu dengan pembayaran rupiah per kilometer.
"Bukan dibatalin. Kita kan belum cukup bus sebetulnya nanti kalau semua bus, Transjakarta, kopami, kopaja dan metromini sudah terintegrasi," kata Ahok di Balaikota, Rabu (5/8).
Bus Sekolah Masih Diminati PelajarSelain itu, Ahok sedang membangun sistem bebas biaya untuk siswa yang naik Transjakarta. Tahap awal rencana tersebut akan diterapkan bagi siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Bus sekolah kan niatnya siswa tidak bayar. Sekarang kenapa nggak dihapus? Karena untuk siswa di beberapa tempat mau ke sekolah nggak ada rutenya," ujar Ahok.
Bus sekolah yang ada saat ini rencananya akan dihibahkan untuk transportasi PNS Pemprov DKI maupun bagi transportasi kader PKK. Sejauh ini, ada 174 unit bus sekolah dan hanya 114 unit di antaranya yang beroperasi.
Dengan rincian, 45 unit bus kecil dan 69 unit bus besar. Sisanya, sebanyak 60 bus tidak berfungsi alias rusak. Bus besar berkapasitas 23 tempat duduk, sedangkan bus kecil 19 tempat duduk.
Saat ini bus sekolah beroperasi sesuai dengan jadwal masuk dan pulang siswa. Yakni, mulai pukul 05.00 hingga 07.00, pukul 11.00 hingga 14.00, dan pukul 16.30 hingga 18.00. Siswa tidak dikenakan biaya untuk menumpang bus sekolah.