Takjil di Pasar Rawamangun Bebas Zat Berbahaya
Sebanyak 23 sampel takjil diperiksa tim gabungan di Pasar Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (3/4). Dari hasil pemeriksaan laboratorium milik BPOM di DKI
Jakarta, petugas tidak menemukan adanya zat kimia berbahaya.Setelah diperiksa di laboratorium BPOM
Pantauan di lapangan, walau diguyur hujan deras, petugas gabungan tetap melakukan pengawasan pasar takjil yang ada di halaman parkir Pasar Rawamangun.
Satu per satu takjil diambil sampelnya untuk diperiksa di laboratorium keliling milik BPOM DKI.
Pj Gubernur Heru Tinjau Hasil Panen Raya Sebanyak 822 Ton di JaktimKepala BPOM di DKI, Sofiyani Chandrawati Anwar mengatakan, pemeriksaan dilakukan secara acak terhadap semua jenis produk takjil yang dijajakan di pasar ini, seperti lontong, kolak, pacar cina, tahu goreng isi, cumi balado. Kemudian aneka gorengan, kerupuk, mie kuning dan sebagainya.
"Dari 23 sampel takjil yang kita periksa, tidak ditemukan zat kimia berbahaya. Kami ucapkan terima kasih pada pedagang yang telah mematuhi aturan," ujar Sofi.
Menurutnya, para pelaku usaha harus terus berkomitmen menjual dagangannya yang aman konsumsi untuk masyarakat. Kemudian masyarakat juga harus bisa mengetahui ciri -ciri produk yang mengandung zat kimia berbahaya.
Misalnya mie warna kuning mengkilat dan lalat tidak hinggap maka itu perlu dicurigai ada formalinnya. Kemudian kue berwarna merah atau pink akan kelihatan bintik-bintik maka patut diduga bisa menggunakan pewarna tekstil.
"Jadi masyarakat harus cerdas dan pedagang juga komitmen menjual produk pangan yang aman," imbaunya.
Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Timur, Eka Darmawan menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi pada BPOM di DKI dan unit lainnya yang telah melakukan pengawasan produk pangan khususnya takjil di wilayah Rawamangun ini. Karena dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat yang mengkonsumsinya
"Ini untuk menjaga agar pangan yang kita konsumsi aman dari bahan kimia berbahaya," tandas Eka.
W