Pemkot Jaktim Sosialisasikan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025
Pemerintah Kota Jakarta Timur, mensosialisasikan rencana penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025, Kamis (16/5).
Harapannya, masyarakat dapat memahami prosedur dan tata cara PPDB di DKI
Kegiatan yang digelar secara hybrid ini dibuka Kasudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah 2, Yant dan diikuti para camat. lurah, ketua RT/RW, PKK, kader dasawisma, serta dewan pendidikan.
Menurut Yanto, PPDB jenjang pendidikan PAUD hingga SMA/SMK ini perlu disosialisasikan agar masyarakat memahami waktu pelaksanaan, persyaratan dan aturan yang berlaku.
Pemkot Jaksel Sosialisasikan PPDB Tahun 2024"
Harapannya, masyarakat dapat memahami prosedur dan tata cara PPDB di DKI agar mereka tidak kebingungan saat mendaftarkan anaknya nanti," kata Yanto.Diungkapkan Yanto, ada pembeda PPDB tahun ini dengan sebelumnya. Seperti soal numpang kartu keluarga (KK) bagi calon peserta didik, tahun ini tidak diperbolehkan lagi.
Kebijakna ini menyusul banyaknya aduan masyarakat yang mengambil langkah menitipkan anaknya untuk pindah alamat dekat sekolah agar anaknya bisa mendaftar PPDB melalui jalur zonasi. Karena syarat dalam KK, calon siswa harus ada hubungan dengan orangtua kandungnya. Sehingga yang numpang KK tidak bisa diakomodir.
"Ketika di dalam KK ditemukan calon siswa itu dititipkan kepada saudara atau bahkan teman, maka tidak bisa diterima lagi melalui jalur zonasi. Kalau memang mau pindah alamat, seluruh keluarganya harus pindah, bukan hanya satu anak yang mau sekolah," lanjut Yanto.
Pembeda lainnya, ketika orang tua pindah tugas maka harus ada lampiran surat tugas dari pimpinannya dan dijelaskan alamat rumah tinggalnya dibuktikan dengan surat keterangan domisili dari RT/RW dan kelurahan setempat.
Kemudian untuk PPDB bersama tingkat SMP, mengajak sekolah swasta bergabung untuk ikut PPDB dan anak yang diterima di sekolah tersebut akan gratis di sekolah swasta. Ini terkait dengan daya tampung sekolah negeri yang belum maksimal, sehingga pihaknya menggandeng sekolah swasta.
PPDB bersama ini sebelumnya sudah diterapkan di tingkat SMA dan SMK. Sedangkan untuk tahun ini bertambah bagi tingkat SMP.
Kepala Seksi Pendidikan Dasar Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Timur, Sapto Riyadi menambahkan, sosialisasi PPDB ini diikuti sekitar 1.000 peserta yang hadir secara daring melalui zoom. Sedangkan yang hadir secara langsung sekitar 75 orang. Materi yang disampaikan mulai dari regulasi, persyaratan hingga waktu pelaksanaannya.
"Diketahui mulai 20 Mei nanti diawali dengan pembuatan akun sampai 4 Juli. Prosesnya cukup panjang sehingga harus dimanfaatkan oleh masyarakat," ungkap Sapto.
Menurutnya, dalam pelaksanaan PPDB ini diatur melalui empat jalur. Yakni jalur prestasi, untuk memberikan apresiasi terhadap anak-anak yang telah mengajukan prestasi akademik maupun non akademik.
Kedua jalur zonasi, untuk mendekatkan anak dengan sekolah. Pada jalur ini, tidak menggunakan kriteria prestasi sehingga kesempatan untuk mengakses pendidikan tidak secara sistematis berpihak pada kelompok sosial, ekonomi status tinggi.
Ketiga melalui jalur afirmasi. Yaitu memberikan kesempatan yang lebih besar bagi anak keluarga tidak mampu dan penyandang disabilitas.
Keempat adalah jalur perpindahan tugas orang tua atau jalur anak guru dan anak tenaga kependidikan. Jalur ini untuk memberikan kesempatan anak-anak dari orang tua yang pindah tugas dan bagi anak guru yang ingin bersekolah di tempat orang tuanya bertugas.