40 Guru di Jakpus Ikut Diseminasi Masa Transisi PAUD-SD
Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Pusat menggelar kegiatan diseminasi transisi PAUD-SD di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota. Kegiatan diikuti 40 perwakilan guru PAUD dan SD dari empat kecamatan.
Kami berharap kegiatan ini bisa menciptakan guru-guru yang tangguh,
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Jakarta Pusat, Sri Rahayu Asih Subekti mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperkuat sistem pendidikan. Sehingga masa transisi anak saat memasuki pendidikan SD setelah selesai dari PAUD bisa berjalan baik.
"Kita akan kawal masa transisi ini berjalan mulus, sehingga kegiatan sekolah mereka menjadi sesuatu yang menyenangkan," katanya, Senin (20/5).
Pemkot Jaktim Sosialisasikan PPDB Tahun Ajaran 2024/2025Dijelaskan Asih, kegiatan diseminasi ini akan berisi dialog dengan menghadirkan 12 narasumber praktisi dan akademisi yang kompeten di bidangnya. Mereka akan membahas problematika, tantangan dan situasi kekinian untuk merumuskan pola pengajaran yang tepat.
Hasil dari pembahasan dan diskuis ini, menurut Asih, akan dijadikan sebuah modul pengajaran agar bisa menjadi bahan pembelajaran bagi guru-guru lain di Jakarta Pusat, khususnya wilayah Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Tanah Abang dan Kecamatan Menteng.
Direncanakan Asih, kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari, mulai dari Senin (20/5) hingga Selasa (21/5). Selain diseminasi, nantinya kegiatan juga akan dilanjutkan dengan aksi monitoring mulai dari masa pengenalan sekolah (MPLS) hingga enam bulan kalender pendidikan berlangsung.
"
Kami berharap kegiatan ini bisa menciptakan guru-guru yang tangguh, sehingga anak-anak sekolah bisa siap dengan transisi dari PAUD ke SD," tegasnya.Ketua Bunda PAUD Kota Jakarta Pusat, Ucu Jamilah mengungkapkan, diseminasi ini sekaligus training of trainers (TOT) bagi para guru yang menjadi peserta.
Ia berharap peserta juga bisa membagikan hasil disemiansi secara luas kepada guru-guru lainnya.
"Masa transisi ini penting untuk menanam pondasi, bagaimana karakter, bahasa dan sopan santun. Tapi bagaimana caranya tetap dikemas menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi siswa," tandasnya.