TP PKK DKI Kurasi Produk 35 Pelaku Usaha di Jakut dan Kepulauan Seribu
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi DKI Jakarta melakukan kurasi produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK terhadap 35 pelaku usaha di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
M enarik minat konsumen
Ketua II Bidang Pendidikan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga TP PKK DKI Jakarta, Arijati Azhari mengatakan, kegiatan kurasi ini bertujuan mendukung dan mengapresiasi para pelaku usaha sekaligus dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
"Kita ingin melihat sejauh mana hasil produksi dari anggota UP2K PKK di tiap wilayah. Kita akan tingkatkan dan upayakan agar produk mereka semakin membaik dan mampu menarik minat konsumen
," ujarnya, di lokasi acara, Balai Yos Sudarso, Kompleks Kantor Wali Kota Jakarta Utara, umat (14/6).100 Pelaku UMKM di Jakut Ikuti Pelatihan Kewirausahaan MandiriArijati menjelaskan, dalam kegiatan ini tim kurator meneliti dan menilai beberapa kriteria penting yaitu, kualitas produk, kemasan dan perizinannya.
"Kami juga memberikan masukan dan saran kepada para pelaku UP2K PKK agar dapat meningkatkan kualitas produknya," terangnya.
Menurutnya, usai mendapatkan hasil kurasi, para pelaku UP2K PKK akan diberikan kesempatan untuk ikut memasarkan produk unggulannya dalam kegiatan bazar di Balai Kota DKI Jakarta pada 24-26 Juni 2024.
"Ini menjadi bukti nyata kontribusi PKK kepada masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan pencerahan bagi para pelaku usaha," ucapnya.
Ketua TP PKK Jakarta Utara, Yenny Nursanti menambahkan, pelaku UP2K PKK dari Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu ini produk yang dikurasi di antaranya, kuliner, fesyen, dan kriya.
Tim kurator telah memberikan masukan dan saran mengenai pengembangan produk UP2K PKK baik dari segi kualitas packing, rasa, desain kemasan, dan akses untuk pemasaran produk.
"Semoga anggota UP2K PKK dapat terus termotivasi untuk meningkatkan kualitas produknya," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pelaku UP2K PKK dari Kelurahan Pejagalan dengan brand Noei Craft mengaku beruntung bisa mengikuti kurasi produk tersebut.
"Saya mempunyai produksi kerajinan dari bahan daur ulang karung goni dipadukan dengan kain perca yang dijual mulai dari Rp 3 ribu sampai Rp 150 ribu," paparnya.
Ia menambahkan, kurasi produk ini menjadi wadah pelaku UP2K PKK untuk dapat mengembangkan produk unggulannya.
"Kita jadi mengetahui apa saja yang masih harus diperbaiki, sehingga nantinya bisa meningkatkan lagi kualitas produk yang kita buat," tandasnya.