Genap 47 Tahun, Dinas Pusip Terus Tingkatkan Minat Baca Masyarakat
Menginjak usia 47 tahun, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) DKI Jakarta bertekad untuk terus meningkatkan minat baca masyarakat dan mengoptimalkan peran perpustakaan.
Dari segi perpustakaan, saat ini anggotanya sudah mencapai sekitar 450 ribu.
Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pusip DKI, Firmansyah, saat acara perayaan HUT di Aula Gedung Dispusip, Jumat (21/6). Acara ini diisi dengan
Menurut Firmansyah, dengan perayaan ini seluruh pegawai mengetahui hari jadi Dispusip sekaligus mempererat silaturahmi sehingga menjadi satu kesatuan dalam sebuah organisasi.
Pengurus Perpustakaan RPTRA Dibekali Keahlian Mendongeng dan Read AloudDikatakan Firmansyah, organisasi perangkat daerah yang dipimpinnya ini mempunyai kontribusi dalam membangun kota Jakarta, khususnya dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui peningkatan minat baca masyarakat.
"Dari segi perpustakaan, saat ini anggotanya sudah mencapai sekitar 450 ribu. Ini luar biasa capaiannya, bagaimana masyarakat Jakarta memanfaatkan fasilitas untuk meningkatkan kapasitas masing-masing dengan membaca," papar Firmansyah .
Untuk meningkatkan minat baca masyarakat, ungkap Firmansyah, pihaknya akan lebih gencar mensosialisasikan kegiatan Hari Anak Jakarta Membaca (Hanjaba) serta meningkatkan layanan mobil perpustakaan keliling.
Kemudian, pihaknya juga bersinergi dengan kelurahan dalam mengoperasikan pojok baca atau perpustakaan di 300 lebih
RPTRA dengan menambah koleksi buku bacaan."Kami juga bersinergi dengan komunitas untuk meningkatkan kinerja perpustakaan. Ini dalam rangka meningkatkan minat baca masyarakat," ucap Firmansyah .
Sementara, program tahun ini yang jadi skala prioritas adalah akan menghidupkan kembali perpustakaan di gedung Nyi Ageng Serang lantai 7 dan 8. Karena lokasi tersebut merupakan awal adanya perpustakaan daerah.
Ditegaskannya, Perpustakaan Gedung Nyi Ageng Serang ini memiliki tematik tersendiri, karena di sana dilengkapi dengan koleksi-koleksi jurnal dan buku yang dibutuhkan masyarakat.
"Sehingga masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa maupun praktisi mendapatkan referensi literasi untuk penelitian atau studi lainnya di perpustakaan ini," tandasnya.