Putra Putri Pelajar Indonesia Dikenalkan Urban Farming Jakarta
Sebanyak 61 orang yang merupakan Putra Putri Pelajar Indonesia Tahun 2024 melakukan kunjungan belajar di Kebun Bibit Cibubur dan Agroeduwisata Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (25/6).
Supaya mereka memahami apa yang dilakukan Jakarta untuk mewujudkan ketahanan pangan
Putra Putri Pelajar Indonesia, merupakan kontes khusus pelajar yang berfokus pada pengembangan potensi pelajar menuju Indonesia Emas 2045. Kunjungan mereka untuk mengenal penerapan pertanian perkotaan (urban farming) di Jakarta.
Materi yang diberikan di antaranya, Pengenalan Taman Urban Healing Garden dan Hidroponik, Praktik Pengujian Cepat (Rapid Test Kit) Parameter: Formalin dan Pestisida/
Klorin dan Praktik Budi Daya secara Vegetatif (sambung pucuk). Mereka juga melakukan tanam bersama tanaman jagung dan panen bersama tanaman cabai.Dinas KPKP Ramaikan Agrofood Expo 2024 di JCCPada kesempatan itu, para pelajar juga mengunjungi UPT Pusat Promosi dan Sertifikasi Hasil Pertanian (PPSHP) dan mobil Laboratorium Keliling, termasuk dikenalkan mengidentifikasi hama penyakit di mobil Klinik Tanaman.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, kegiatan ini bertujuan memperkenalkan anak-anak muda bahwa Jakarta dengan keterbatasan lahannya memiliki konsen dan atensi terhadap kebutuhan pangan sendiri, baik skala kebutuhan rumah tangga maupun bisnis.
“Supaya mereka memahami apa yang dilakukan Jakarta untuk mewujudkan ketahanan pangan, salah satunya melalui kunjungan ini. Bagaimana membudidayakan tanaman-tanaman cepat panen, membekali mereka untuk keamanan pangannya di laboratorium untuk investasi kesehatan masa depan. Sebagai agen perubahan mereka harus punya added value dan rasa percaya diri untuk menyampaikan saran serta masukan terhadap pemerintah,” ujar Eli.
Ia menyampaikan, urban farming berkembang pesat di Jakarta. Maka dari itu, kunjungan ini bisa menjadi daya tarik bagi anak-anak muda untuk terjun ke dunia pertanian sebagai petani muda dan mengatasi masalah regenerasi petani yang lambat.
Eli menjelaskan, urban farming menjadi salah satu solusi mengurangi ketergantungan sumber pangan kawasan perkotaan ke kawasan perdesaan. Selain itu juga membantu pengendalian inflasi, mengembangkan ekonomi lokal dan meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan.
“Kalau di daerah lain petaninya sudah tidak muda lagi, sedangkan di Jakarta petaninya ada lahannya terbatas. Dinas KPKP juga mewadahi petani milenial dan mengembangkan smart farming seperti hidroponik. Jangan menunggu tua menjadi petani, bahwa bisnis itu bisa kita kelola,” kata Eli.
Salah satu peserta Putra Putri Pelajar Indonesia Tahun 2024 dari Jawa Barat, Keisha Nabilla Khansa mengaku senang dengan dilaksanakannya kunjungan belajar ini karena menambah wawasannya dengan melihat potensi urban farming.
“Kegiatan ini sangat edukatif, kita juga memasuki lab sehingga kita bisa mengetahui bagaimana proses beras tersebut dan bibit tanaman yang ternyata kita baru tau juga. Saya juga berkesempatan perdana naik traktor, ini hal yang sangat seru dan pengalaman tidak terlupakan. Semoga Indonesia dapat mengembangkan agrikulturnya,” tandas Nabilla.