You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Ketua FKDM DKI Ikut Monitoring MPLS
....
photo Tiyo Surya Sakti - Beritajakarta.id

Ketua FKDM DKI Ikut Monitoring MPLS

Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta, Tobaristani ikut melakukan monitoring Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru di SDN Pela Mampang 03, Jakarta Selatan dan SMAN 78, Jakarta Barat.

Pendidikan yang berkualitas dan berkarakter

Toba mengatakan, dalam dunia pendidikan setidaknya ada tiga masalah krusial yang harus mendapatkan perhatian bersama.

Pertama, terkait kekerasan seksual yang meliputi, pelecehan seksual, eksploitasi seksual, dan perundungan seksual yang terjadi di lingkungan sekolah.

Ketua FKDM DKI Dukung Kebijakan Solutif Pj Gubernur untuk Jukir Minimarket

"Permasalahan ini dapat berakibat trauma mendalam bagi korban, mengganggu proses belajar mengajar, dan menciptakan rasa tidak aman di sekolah," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (11/7).

Toba menjelaskan, persoalan kedua adalah terkait, perundungan (bullying), Termasuk segala tindakan agresif yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan untuk menyakiti, mengintimidasi, atau merendahkan orang lain.

"Perundungan dapat berakibat depresi, kecemasan, dan bahkan bunuh diri bagi korban," terangnya.

Menurutnya, untuk persiapan ketiga adalah terkait intoleransi atau Sikap tidak menghargai dan menghormati perbedaan, baik suku, agama, ras, maupun golongan.

"Intoleransi dapat memicu konflik dan perpecahan di lingkungan sekolah, serta menghambat proses belajar mengajar yang inklusif dan menghargai keberagaman," ungkapnya.

Ia mengapresiasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI yang telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi persiapan tersebut.

"Saat ini sudah ada Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan. Kemudian, Permendikbud Nomor 37 Tahun 2023 tentang Pencegahan, Penanggulangan, dan Pemulihan Perundungan di Satuan Pendidikan," bebernya.

Ia menambahkan, sebagai upaya preventif juga sudah dibentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual, serta Satgas Pencegahan, Penanggulangan, dan Pemulihan Perundungan.

"Ada juga program pelatihan kepada pendidik dan tenaga kependidikan untuk mengenali tanda-tanda, mencegah, dan menangani kekerasan seksual dan perundungan," ucapnya.

Tidak kalah penting, imbuh Toba, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga terus meningkatkan edukasi kepada peserta didik tentang pentingnya toleransi dan menghargai perbedaan.

"Sekolah di Jakarta juga membangun budaya pelaporan yang aman dan nyaman bagi korban kekerasan seksual dan perundungan," tegasnya.

Ia menambahkan, perlu eran aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk orang tua, masyarakat, dan organisasi sipil, untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari kekerasan, perundungan, dan intoleransi.

"Melalui kebersamaan, saya yakin pendidikan yang berkualitas dan berkarakter untuk generasi penerus bangsa dapat terwujud," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Besok, Festival Urban Farming Kembali Digelar

    access_time09-07-2025 remove_red_eye2545 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Pimpinan Operator dan Mitra Diajak Merasakan Layanan Transjakarta

    access_time10-07-2025 remove_red_eye1365 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. MRT Jakarta Kaji Perluas Rute ke Tangerang Selatan

    access_time13-07-2025 remove_red_eye1028 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Transjakarta Didorong Kembangkan Layanan Strategis

    access_time11-07-2025 remove_red_eye936 personFakhrizal Fakhri
  5. Pengurus IKAL DKI Jakarta 2025–2030 Resmi Dilantik

    access_time09-07-2025 remove_red_eye831 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik