Gedung SDN Pondok Bambu 01 yang Terbakar Bakal Dibangun Ulang
Gedung SDN Pondok Bambu 01, di Jalan Gading II RT 05/11 Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang ludes terbakar, Selasa (23/7) siang kemarin, dipastikan akan segera dibangun kembali pada tahun ini.
"Mulai hari ini, murid SDN Pondok Bambu 01 belajar di SDN Pondok Bambu 07,"
Menurut Plh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaludin, gedung ini perlu dibangun kembali karena sangat dibutuhkan untuk kegiatan belajar mengajar 469 yang ada di sekolah tersebut. Saat ini jajarannya sedang membuat konsepnya.
"Kemungkinan dibangun menggunakan APBD Perubahan atau melalui CSR. Mana yang duluan saja, nanti kita laksanakan yang lebih cepat," ucap Budi, saat meninjau lokasi kebakaran, Selasa (23/7) sore hingga malam kemarin.
17 Unit Pemadam Atasi Kebakaran SDN Pondok Bambu 01Selain gedung yang ludes terbakar, ungkap Budi, seluruh arsip, peralatan sekolah hingga raport murid juga hangus terbakar.
"Namun khusus untuk raport masih ada backup di e-raport yang dimiliki gurunya," ulas Budi.
Untuk aktivitas belajar mengajar, lanjut Budi, pihaknya bersama orang tua murid sepakat untuk memindahkannya ke SDN Pondok Bambu 07, mulai Rabu (24/7) hari ini. Kebetulan, jarak sekolah ini hanya sekitar 200 meter dari SDN Pondok Bambu 01 yang terbakar.
"Mulai hari ini, murid SDN Pondok Bambu 01 belajar di SDN Pondok Bambu 07
, jaraknya cukup dekat jadi tidak terendala. Hanya, jam belajarnya mereka siang, setelah KBM di SDN Pondok Bambu 07 selesai," beber Budi, Rabu (24/7).Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Pendidikan Kecamatan Duren Sawit, Farida Farhah menambahkan, dipilihnya SDN Pondok Bambu 07 karena bangunan tersebut masih terdapat ruang kelas yang kosong. Sekolah ini juga baru selesai direhab total pada 2023.
"Dipastikan KBM-nya tidak terganggu karena mereka bisa belajar di SDN Pondok Bambu 07 mulai hari ini. Apalagi di sana masih ada ruang kelas yang kosong," ujarnya.
Sementara, Kasudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah 1, Fahmi berharap, Gedung SDN Pondok Bambu 01 ini dapat dibangun tiga lantai. Alasannya jumlah siswanya sangat banyak mencapai 469 murid dan kegiatan ekstra kurikulernya.
"Usulan kami, bangunan dibangun tiga lantai. Karena jumlah siswanya sangat banyak dan ini untuk memberikan kenyamanan saat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar," ungkapnya.