Bangunan dan gedung pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota  Administrasi Jakarta Pusat, jadi pilot project penghematan dan audit energi yang akan dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta.

"Audit energi itu meliputi pemeriksaan instalasi listrik, pemanfaatan jenis AC dan lampu,"

Kepala Dinas Nakertransgi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengatakan, kegiatan audit energi gedung pemerintahan direncanakan berlangsung hingga tiga bulan ke depan.

"Audit energi itu meliputi pemeriksaan instalasi listrik, pemanfaatan jenis AC dan lampu," jelas Hari Nugroho, saat sosialisasi di Ruang Pola Blok A Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (24/7).

Audit energi itu, ungkap Hari Nugroho, akan merekomendasikan apakah jenis instalasi sudah sesuai dan aman serta mendukung penghematan. Hasil rekomendasi itu akan menyatakan apakah gedung tersebut termasuk kategori low, medium atau high cost energi.

Bila memang gedung masuk kategori medium atau high cost energi, Hari menegaskan, akan merekomendasikan pengelola untuk melakukan perbaikan. Sebagai tahap, audit energi ini akan menyasar ke gedung-gedung pemerintahan daerah.

"Jakarta Pusat memang menjadi pilot project kita. Targetnya bisa lakukan penghematan energi," tegasnya.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Chaidir menyatakan, pihaknya segera melakukan audit energi di kantor wali kota, kecamatan, kelurahan dan Puskesmas sebagai tahap awal.

"Kami diberi waktu satu bulan. Tidak hanya untuk menghemat energi, audit ini pastinya akan memberi rasa kenyamanan bagi pegawai agar tidak terjadi hal tidak diinginkan," tandasnya.