UP Metrologi Dinas PPKUKM Adakan Pelatihan Juru Takar
Unit Pengelola Metrologi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta bersinergi dengan Balai Pelatihan SDM Metrologi Mutu dan Jasa Kementerian Perdagangan RI serta Hiswana Migas menyelenggarakan pelatihan juru takar.
"menambah pengetahuan SDM pengawas atau operator SPBU,"
Pelatihan berlangsung selama dua hari dari tanggal 28 hingga 29 Agustus dibuka oleh Kepala Unit Pengelola Metrologi DPPKUKM DKI Jakarta, Nurhidayat dan dihadiri Kepala Balai Pelatihan SDM Metrologi Mutu Dan Jasa Kementerian Perdagangan RI, Suci Inggrid Daniati.
Dukung Penghijauan, UP Metrologi Tanam Ratusan Jenis Pohon
Dalam sambutannya, Kepala Unit Pengeola Metrologi menyampaikan terima kasih kepada Balai Pelatihan SDM Metrologi Mutu dan Jasa Kementerian Perdagangan Republik Indonesia serta Hiswana Migas yang telah bersinergi untuk melaksanakan pelatihan juru takar.
“Pelatihan ini merupakan salah satu langkah menambah pengetahuan SDM pengawas atau operator SPBU dalam rangka membaca pengukuran atau takaran sehingga meminimalisir kerugian terhadap konsumen sehingga tercipta juru takar yang terampil, profesional, dan berkualitas," ujar Nurhidayat, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/8).
Ia mengungkapkan, narasumber pelatihan Juru Takar ini berasal dari Balai Pelatihan SDM Metrologi Mutu dan Jasa Kementerian Perdagangan RI yang diikuti sebanyak 50 peserta dari pengelola SPBU di bawah naungan Hiswana Migas.
"Juru takar merupakan pegawai pada pelaku usaha atau pegawai intansi pemerintah yang memenuhi syarat untuk dapat melakukan pemeriksaan dan pengamatan tehadap alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan (UTTP) khususnnya penakaran," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dasar Hukum pelaksanaan Pelatihan Juru Takar yakni Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 90 Tahun 2020 tentang Juru Ukur, Takar, dan Timbang.
"Program pelatihan juru takar rutin digelar Balai Pelatihan SDM Metrologi Mutu Dan Jasa Kementerian Perdagangan RI bersinergi dengan Unit Metrologi di Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia.
"Kami berharap pelatihan juru takar ini juga terus berkelanjutan dilaksanakan di daerah lain sehingga tercipta SDM yang berkualitas dalam penakaran alat UTTP," tandasnya.