Personel Satpol PP Kramat Jati Dapat Pembinaan
Sebanyak 93 personel Satpol PP Kecamatan Kramat Jati mengikuti pembinaan, pengawasan dan pengendalian (Binwasdal) yang digelar di Bale Gede Kelurahan Kramat Jati
, Kamis (26/9)."Anggota juga diingatkan soal standar operasional prosedur,"
Kasatpol PP Kota Jakarta Timur, Budhy Novian mengatakan, kegiatan ini untuk mengingatkan kembali personelnya soal tugas pokok dan fungsinya dalam mengawal peraturan daerah (Perda).
Satpol PP Jaktim Gelar Binwasdal di Kecamatan Pasar ReboSelain itu, mereka juga diminta untuk tetap menjunjung tinggi enam pilar Satpol PP, yaitu nilai etika dan moralitas, integritas, solidaritas, totalitas, loyalitas serta hukum dan HAM.
"Anggota juga diingatkan soal standar operasional prosedur dan kegiatan yang terkait dengan Trantibum," kata Budhy.
Usai pembinaan, Budhy Novian juga sempat mengecek kondisi seluruh kendaraan operasional anggotanya, baik berupa sepeda motor maupun mobil.
"Anggota juga harus disiplin dalam merawat dan memelihara kendaraan operasional agar tetap nyaman digunakan," tegasnya.
Sementara, Kasatpol PP Kecamatan Kramat Jati, Endharwanto mengungkapkan, secara umum permasalahan di wilayahnya cukup kondusif, baik masalah pedagang kaki lima maupun kasus tawuran.
"Setiap hari personel dibagi tugas untuk memonitor setiap saat," tukasnya.
Untuk pedagang kaki lima di wilayahnya, jelas Endhar, tersebar di empat titik lokasi, yatiu di Jalan Raya Bogor, ada 746 pedagang yang beroperasi mulai dari pukul 21.00 hingga 05.30. Di Jalan Cililitan Besar ada 37 pedagang kuliner setiap harinya. Selain itu PKL juga ada yang berjualan di pinggir Jalan Mayjen Sutoyo dan Jalan Dewi Sartika.
"Empat lokasi PKL ini sudah diatur sedemikian rupa jam operasionalnya. Sebulan sekali mereka libur. Kebersihan juga harus tetap dijaga untuk kenyamanan masyarakat," ungkap Endhar.
Selanjutnya, untuk titik rawan PMKS ada lima lokasi, yaitu di Jalan Raya Bogor, Jalan Mayjen Sutoyo, Jalan MT Hariyono , Jalan Dewi Sartika dan Jalan Haji Bokir. Ada 27 PMKS yang sudah pernah dikumpulkan di kantor kecamatan untuk dilakukan pembinaan.
"Mereka rata-rata adalah warga sekitar. Sehingga harus dicarikan solusinya agar mereka tidak terus turun ke jalan," kata Endhar.
Sedangkan titik lokasi rawan tawuran berada di simpang Keramik, Kelurahan Dukuh, Jalan Mayjen Sutoyo Dewi Sartika depan RSUD Budi Asih dan di kawasan Jambul, Cililitan.