3.260 Meter Kubik Sedimen Lumpur Sudah Berhasil Diangkat dari Kali Bokor
Sebanyak 3.260 meter kubik sedimen lumpur dan sampah berhasil diangkat dari Kali Bokor di Jalan Raya Cilincing, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Mencegah genangan maupun banjir
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara, Ahmad Saipul mengatakan, sedimen lumpur dan sampah menyebabkan pendangkalan Kali Bokor hingga rawan memicu genangan maupun banjir akibat daya tampung yang semakin berkurang.
"Saat hujan air di Kali Bokor kerap meluap hingga menggenangi sejumlah wilayah, terutama di RW 07, Kelurahan Kalibaru," ujarnya, Rabu (2/10).
Pengerukan Saluran di Bendungan Melayu Capai 50 PersenSaipul menjelaskan, pengerukan Kali Bokor ini di mulai dari segmen outlet Pompa Dewa Ruci sampai dengan Pompa Kali Bang Lio dengan panjang sekitar delapan kilometer.
"Progres pengerukan secara keseluruhan saat ini telah mencapai 30 persen," terangnya.
Menurutnya, pengerjaan pengerukan disesuaikan dengan ketebalan lumpur di setiap lokasi yakni mulai dari kedalaman 1,5 meter hingga dua meter.
"Sedimen lumpur dan sampah yang berhasil diangkat dibuang ke dibuang ke dumping site PLTU Ancol," ungkapnya.
Saipul menambahkan, dalam pengerukan yang telah dimulai dari 20 Agustus 2024 tersebut dikerahkan 15 personel Pasukan Biru, empat ekskavator amphibi, dan lima dump truck untuk mengangkut sedimen.
"Pengerukan di Kali Bokor ini ditargetkan rampung 30 Desember mendatang. Semoga upaya ini akan efektif mencegah genangan maupun banjir,
" harapnya.Ia meminta masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah ke saluran mikro dan makro.
"Kalau ada pendangkalan dan penyumbatan hingga terjadi banjir kita sendiri yang rugi," ucapnya.
Sementara itu, Lurah Kalibaru, Rusmin menuturkan, selain pengerukan, warga juga menyampaikan aspirasi terkait perlunya peninggian turap Kali Bokor.
"Semoga dengan berbagai upaya preventif ini tidak ada lagi banjir di wilayah kami," tandasnya.