Gedung Teater Kecil TIM Dimodernisasi
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pengerjaan renovasi sekaligus modernisasi Gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), Menteng, Jakarta Pusat.
"Ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung perkembangan seni dan budaya,"
Bangunan tersebut baru direnovasi sejak diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso pada 2003 lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana mengatakan, Gedung Teater Kecil TIM mulai dibangun pada 1996. Namun karena terdampak krisis moneter, kegiatan pembangunan sempat terhenti dan baru dituntaskan pada tahun 2003.
Ini Pemenang di Festival Teater Jakarta ke-48"Sejak rampung dibangun dan diresmikan 21 tahun lalu belum pernah ada renovasi besar yang dilakukan," ujarnya, melalui rilis yang diterima Beritajakarta, Sabtu (5/10).
Menurut Iwan, renovasi ini adalah bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan fasilitas yang mendukung perkembangan seni dan budaya di ibu kota.
Pihaknya berharap, dengan adanya modernisasi ini, Teater Kecil TIM dapat terus menjadi wadah bagi para seniman untuk berkarya dan menghadirkan pertunjukan yang memukau. Sehingga, masyarakat Jakarta dan para seniman juga dapat menikmati fasilitas yang lebih baik, nyaman dan berstandar internasional.
"Kami juga mengundang masyarakat untuk segera kembali ke Gedung Teater Kecil dan merasakan langsung hasil dari modernisasi ini," tegasnya.
Kepala Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) TIM, Arif Rahman mengaku bangga menyelesaikan renovasi Gedung Teater Kecil. Fasilitas baru ini diyakini bisa meningkatkan kenyamanan sekaligus juga memungkinkan pertunjukan berstandar internasional.
Serangkaian pekerjaan modernisasi yang dilakukan untuk menyempurnakan gedung ini terdiri dari tujuh segmen. Adapun tujuh bagian renovasi yang dilakukan meliputi perbaikan atap dan ducting, modernisasi sistem pendingin udara, penggantian lift barang, beautifikasi interior, pemulihan fungsi teater arena (video hydraulic), digitalisasi sistem playing bar dan tata cahaya (batten dan lighting) dan modernisasi sistem tata suara (sound system).
"Modernisasi ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung perkembangan seni dan budaya di Jakarta, menjadikan TIM pusat kreativitas yang terus relevan," tandasnya.