Ruben Optimis Raih Emas Cabor Judo di Peparnas XVII
Ruben Albert Panggabean, atlet cabang olahraga Blind Judo DKI Jakarta, optimis bakal meraih medali emas di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo, Jawa Tengah.
"Saya siap mental dan fisik untuk tanding, walau baru pertama kali ikut Peparnas,"
Pelajar kelas IX SMPN 50 Kramat Jati, Jakarta Timur ini akan tanding, Jumat (11/10) lusa di arena tanding Blind Judo, Hotel Swiss Bel Inn Saripetojo, Jalan Slamet Riyadi St No.437, Sondakan, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.
Warga binaan Panti Sosial Tuna Netra dan Rungu Wicara Cahaya Bathin, Cawang, Jakarta Timur ini menegaskan, meski baru pertama kali mengikuti kejuaraan tingkat nasional, namun dirinya yakin dapat mencapai hasil maksimal di bawah bimbingan Sensei Syamsul dan Sensei Priyo.
Satu Atlet Panah Putri DKI Masuk Perdelapan Final Peparnas XVII"Saya siap mental dan fisik untuk tanding, walau baru pertama kali ikut Peparnas," ucapnya.
Tekadnya untuk mendapat medali emas, ditunjukkan Ruben dengan berlatih keras setiap hari di Panti Sosial Tuna Netra dan Rungu Wicara Cahaya Bathin, Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) Ragunan, serta di Gedung Judo Kelapa Gading dan Cempaka Putih.
Semangatnya makin membara, karena kedua orangtuanya, Martin dan Linda. serta Kepala Panti Sosial Tuna Netra dan Rungu Wicara Cahaya Bathin, Ucu Rahayu, hadir di Solo untuk menyaksikannya bertanding.
"Saya juga mohon dukungan serta doa seluruh warga Jakarta dan rekan-rekan di sekolah agar dapat meraih medali emas," tutur Ruben yang akan turun di kelas 90 kilogram ke atas ini.
Kepala Panti Sosial Tuna Netra dan Rungu Wicara Cahaya Bathin, Ucu Rahayu menambahkan, dirinya bersama pengurus panti lain terus memberikan motivasi pada Ruben. Komunikasi terus dilakukan secara intens agar semangat dan rasa kepercayaan diri Ruben terus bangkit untuk menjadi sang juara.
"Ini kebanggaan bagi panti kami, karena ada warga binaan yang menjadi atlet Judo," ujar Ucu.
Dia menjelaskan, Ruben merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia memiliki saudara kembar bernama Robin. Karena mulai mengalami gangguan penglihatan, sejak 2016 lalu,
Ruben mulai bergabung dengan PSBNRW Cahaya Bathin. Selanjutnya didaftarkan ke SLBN 7 Jakarta dan sekarang Ruben bersekolah insklusi di SMPN 50 Jakarta kelas IX bersama teman-teman dari panti lainnya.