Jakarta Perkuat Posisi sebagai Destinasi Leisure dan MICE Unggulan di Asia
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Jakarta turut berpartisipasi pada event pameran pariwisata terbesar se-Asia, ITB Asia 2024, yang berlangsung di Marina Bay Sands Singapura, dari 23 sampai 25 Oktober 2024.
" Pengembangan sektor MICE juga dapat membantu menjaga keberlanjutan ekonomi Jakarta,"
ITB Asia adalah salah satu pameran bisnis pariwisata terkemuka di Asia. Acara ini merupakan platform penting untuk mempertemukan para pelaku industri pariwisata, termasuk hotel, destinasi wisata, agen perjalanan, maskapai penerbangan, serta penyedia layanan pariwisata lainnya. ITB Asia mencakup berbagai sektor, mulai dari pariwisata leisure, MICE, hingga teknologi pariwisata.
Kepala Dinas Parekraf Provinsi DKI Jakarta, Andhika Permata menyambut baik adanya event ini. Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serius dalam meningkatkan daya saing dan inovasi dalam penyelenggaraan wisata baik MICE maupun leisure.
Puluhan Peserta WITF Diajak Eksplorasi Kepulauan Seribu“Jakarta bisa tetap menjadi magnet bagi pelaku bisnis dan investor yang melihat peluang dalam dinamika pembangunan nasional. Pengembangan sektor MICE juga dapat membantu menjaga keberlanjutan ekonomi Jakarta dalam menghadapi perubahan peran setelah perpindahan ibu kota,” ujar Andhika, Jumat (25/10).
Ia menyampaikan, sebagai pusat bisnis, Jakarta terus memperkuat posisinya sebagai destinasi MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) terkemuka di Indonesia.
Andhika menjelaskan, dengan infrastruktur modern, akses transportasi internasional dan berbagai fasilitas acara bertaraf dunia, Jakarta menjadi pilihan utama untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan bisnis, konferensi, serta pameran berskala nasional maupun internasional.
Pada kesempatan kali ini, Dinas Parekraf DKI Jakarta turut menggandeng berbagai pelaku industri pariwisata untuk bersama-sama mempromosikan potensi pariwisata Jakarta, di antaranya Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Mandarin Oriental Jakarta, JS Luwansa Hotel and Convention Centre Jakarta, The St. Regis Jakarta, dan Dwidaya Wisata Indonesia.
“Promosi pariwisata ini diharapkan dapat memperkuat daya tarik Jakarta sebagai destinasi utama bagi wisatawan, sekaligus mendorong angka kunjungan wisatawan ke Jakarta,” katanya.
Andhika mengatakan, Jakarta memiliki infrastruktur yang kuat, mulai dari fasilitas konvensi berskala besar hingga aksesibilitas internasional melalui bandara dan transportasi.
Menurutnya, dengan adanya jaringan internasional dan lokal yang sudah mapan, Jakarta tetap berpeluang menjadi destinasi utama bagi penyelenggaraan berbagai acara bisnis, bahkan setelah perpindahan ibu kota.
“Optimisme ini juga didukung oleh potensi kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku industri, serta pengembangan kebijakan yang mendukung investasi di sektor MICE dan leisure,” tandasnya.
Sebagai informasi, pameran perdagangan perjalanan terkemuka di Asia berakhir dengan kesuksesan luar biasa, menyelenggarakan lebih dari 45.000 pertemuan bisnis, menarik lebih dari 18.500 peserta dari 85 negara, dan menampilkan 1.950 peserta pameran.
Selain itu, lebih dari 1.400 pembeli berkualitas tinggi berkontribusi pada suasana bisnis dan jaringan yang dinamis. Sebanyak 160 pembicara terkemuka membentuk masa depan perjalanan di Konferensi ITB Asia.