Komunitas Guru Agama Sampaikan Aspirasi ke Komisi E DPRD DKI
Komisi E DPRD Provinsi DKI Jakarta menerima audiensi Forum Komunitas Guru Agama (FKGA) terkait kesejahteraan dan pengembangan karir bagi guru agama dan guru bantu.
"Perlu diakomodir,"
Usai menerima aspirasi tersebut, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Muhammad Thamrin meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk melakukan pemetaan kembali terkait jumlah guru agama dan guru bantu, serta kemampuan anggaran maupun payung hukumnya.
"Hari ini kita melakukan mapping lagi, dari sisi anggaran ada dan memungkinkan atau tidak," ujarnya, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (21/11).
41 Tim Ikuti Lomba JakBee Tingkat Kota Jakarta SelatanMenurutnya, aspirasi yang disampaikan para guru tersebut akan dicarikan solusi terbaik. Salah satunya yakni melalui alokasi dana hibah.
"Kalau dana hibah ini saya lihat hari ini dananya cukup ya bisa kita usulkan. Tapi kalau nggak bisa ya kemungkinan kita usulkan tahun mendatang atau di APBD Perubahan," ungkapnya.
Ia menegaskan, keberadaan para guru agama juga harus diperhatikan. Sebab, mereka juga membantu mencerdaskan anak bangsa dan berkontribusi memperbaiki moralitas generasi bangsa.
"Mereka juga mengajarkan mengenai toleransi. Ini harus perlu diakomodir," bebernya.
Sementara itu, Legislator Komisi E, Oman Rohman Rakinda turut menyepakati perlunya Pemprov DKI Jakarta melakukan pemetaan untuk mencari solusi yang dibutuhkan oleh guru agama dan guru bantu tersebut.
"Lakukan mapping dan pendekatan secara profesional agar ada jalan keluar untuk guru bantu maupun guru agama," ucapnya.
Ia menambahkan, Komisi E akan menunggu hasil analisa dan pemetaan soal kebutuhan guru agama dari Pemprov DKI Jakarta.
"Sangat perlu juga mempertimbangkan kemampuan anggaran untuk mengakomodir permintaan para guru agama dan guru bantu," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan guru agama Budha dari FKGA, Sutono menyampaikan harapan agar guru agama yang diangkat oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI dan ditugaskan di sekolah-sekolah di bawah Dinas Pendidikan bisa dimutasi menjadi guru di bawah Pemprov DKI.
"Tentunya, selain kesejahteraan, kami juga ingin ada perhatian terkait pengembangan karir," tandasnya.