You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
tes kejiwaan
Maraknya informasi seputar caleg stres atau caleg gila membuat Direktur Utama RS Jiwa Soeharto Heerdjan sedikit berbicara beda, menurutnya, jangan hanya caleg yang test kesehatan jiwa tetapi para pejabat dipemerintahan dan CPNS juga harus melakukan .
photo doc - Beritajakarta.id

Pejabat Diminta Tes Kesehatan Jiwa

Tes kesehatan jiwa ternyata tidak hanya penting dilakukan oleh para caleg, tapi para pejabat pemerintahan pun dianggap perlu melakukan tes kesehatan jiwa. Sebab, dengan ikut tes kesehatan jiwa pejabat tersebut dapat diuji kelayakanya untuk menduduki posisi penting di pemerintahan.

Sebagai pejabat tentunya dituntut untuk membuat keputusan penting dan sulit, sehingga diperlukan jiwa yang sehat dalam mengambil keputusan. Agar tidak menyimpang dari aturan

"Sebagai pejabat tentunya dituntut untuk membuat keputusan penting dan sulit, sehingga diperlukan jiwa yang sehat dalam mengambil keputusan. Agar tidak menyimpang dari aturan," kata Bella Patriajaya, Direktur Utama RS Jiwa Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (12/4).

Menurutnya, tes kesehatan jiwa juga berfungsi untuk mengetahui motif para pejabat, apakah ia menduduki jabatan tersebut untuk melakukan korupsi atau hal-hal lain. Sebab menurutnya, korupsi juga termasuk gangguan jiwa. "Jangan hanya caleg, pejabat juga harus dilakukan cek kesehatan jiwa untuk mengetahui motif pejabat tersebut," jelasnya.

RSJ Grogol Siap Rawat Caleg Gangguan Jiwa

Ia menambahkan, tes kesehatan jiwa tersebut juga telah diberlakukan kepada para pimpinan-pimpinan perusahan yang menduduki jabatan strategis baik dari level manajer dan direktur.

"Seharusnya itu menjadi motivasi bagi pemerintah untuk ikut serta dalam program tersebut. Swasta telah melakukan tes kesehatan jiwa, tinggal bagaimana dengan pejabat pemerintah,"  tambahnya.

Selain itu, ia mengatakan tanggung jawab kesehatan jiwa bukan hanya menjadi tanggung jawab rumah sakit. Tapi juga menjadi tanggung jawab bersama. "Rumah sakit hanya bersifat pengobatan, sementara pencegahan dini ada di pemerintah," ucapnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. KPK dan UP Metrologi Gelar Sharing Sesion Kalibrasi

    access_time12-09-2024 remove_red_eye2069 personBudhi Firmansyah Surapati
  2. Salip Jatim, Jakarta Pimpin Perolehan Medali Emas PON XXI

    access_time14-09-2024 remove_red_eye1182 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Klasemen Sementara PON XXI, Jakarta Terus Bayangi Jawa Timur

    access_time13-09-2024 remove_red_eye1042 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Afriza Achmad Bagaskara, Atlet Muda Jakarta Peraih Emas Layar PON XXI

    access_time12-09-2024 remove_red_eye768 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Cabor Layar Jakarta Raih Emas Pertamanya di PON XXI

    access_time12-09-2024 remove_red_eye755 personAldi Geri Lumban Tobing