Legislator Komisi B: Proyek Perpipaan PAM Jaya untuk Tingkatkan Layanan
Legislator Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Francine Widjojo menyebut, proyek perpipaan air bersih yang sedang dilakukan Perumda PAM Jaya penting dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan cakupan layanan.
Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan secara maksimal
Francine mengatakan, Perumda PAM Jaya mendapatkan penugasan untuk memastikan cakupan layanan air bersih 100 persen melalui jaringan perpipaan pada tahun 2030.
"Pengerjaan terus dilakukan secara masif diberbagai wilayah Jakarta. Sehingga, tentu dapat berdampak pada terjadinya kemacetan," ujarnya, Rabu (4/12).
PAM Jaya Ajak Masyarakat Gunakan Air Sesuai Kelompok PelangganFrancine meminta agar PAM Jaya dapat melakukan sosialisasi secara baik terkait rencana pengerjaan yang akan dilakukan hingga jalur-jalur jalan alternatif yang bisa dilalui warga.
"Sosialisasi kepada masyarakat harus dilakukan secara maksimal, termasuk pemberitahuan soal jadwal pengerjaan, rute alternatif yang bisa dilalui, serta tujuan pelaksanaan proyek," terangnya.
Ia berharap, semua timeline pengerjaan yang dilakukan dapat terselesaikan sesuai target. Bahkan, bila perlu dapat lebih cepat.
"Saya ingin pengerjaan proyek galian untuk instalasi perpipaan PAM Jaya dilakukan dengan efisien, singkat, dan memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitar lokasi," ungkapnya.
Sementara itu, Legislator Komisi B lainnya, Muhammad Taufik Zoelkifli menginginkan agar Perumda PAM Jaya memperhatikan kondisi kebersihan di lokasi proyek.
"Jangan sampai ada tanah tercecer, apalagi saat ini musim hujan karena bisa membahayakan pengguna jalan," ucapnya.
Ia menambahkan, Komisi B sudah melakukan audiensi dengan PAM Jaya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas layanannya kepada seluruh masyarakat Jakarta.
"PAM Jaya memiliki rencana jangka panjang yang bagus dalam penyediaan air minum," tegasnya.
Dalam perencanaannya, imbuh Taufik, PAM Jaya menargetkan akan membangun 18 Instalasi Pengolahan Air (IPA) pada 2030.
"Jumlah pelanggan juga ditargetkan mencapai 2.006.167 dengan target panjang pipa hingga 19.234 kilometer. Kemudian, non-revenue water dapat ditekan hingga setidaknya 30 persen," paparnya.
Taufik mengungkapkan, untuk meningkatkan kualitas dan layanan air memang membutuhkan waktu yang lama mengingat pipa air yang dimiliki PAM Jaya telah berusia hingga lebih dari 100 tahun.
"U
ntuk menyelesaikan masalah ini harus sebagian besar pipa itu diganti dengan yang lebih baru dan kualitasnya lebih bagus," tandasnya.