Pj Gubernur Teguh Resmikan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Jaksel
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi meresmikan pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
"Pengelolaan air limbah yang baik"
Teguh mengaku bersyukur dengan dilakukannya pembangunan pengelolaan air limbah melalui jaringan perpipaan di kawasan TB Simatupang tersebut karena juga menjadi upaya mendukung transformasi Jakarta sebagai Global City.
Taguh menjelaskan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Perumda Paljaya terus mengembangkan SPALD-T sebagai upaya dalam menyediakan layanan pengelolaan air limbah perkotaan yang lebih efektif dengan cakupan penerima layanan yang luas.
PAM Jaya Sosialisasikan Penyesuaian Tarif Air Bersih Berlangganan di Jaksel"Saya kira pembangunan SPALD-T di sini juga menjadi lokasi yang cukup strategis karena merupakan perpaduan antara kawasan pusat aktivitas komersial sekaligus juga adalah pemukiman warga," ujarnya, di lokasi groundbreaking pembangunan SPALD-T, Instalasi Pengolahan Air Perumda PAM Jaya, Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (10/12).
Teguh meminta kepada seluruh stakeholder di wilayah seperti wali kota, camat, lurah hingga pengurus lingkungan untuk melakukan sosialisasi terkait pembangunan tersebut. Termasuk, potensi terjadinya kemacetan saat pembangunan berlangsung.
"Mohon maklum dan mohon dukungannya agar proses pembangunan ini bisa berjalan dengan lancar. Sehingga, komitmen kita dalam menyediakan air bersih dan pengelolaan air limbah yang baik bagi warga dapat terwujud dengan segera," terangnya.
Ia menambahkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta sedang melakukan upaya pemenuhan target cakupan layanan air bersih 100 persen di tahun 2030.
"Kita harus bicara terkait masalah standar pelayanan terutama yang terkait dengan pelayanan dasar," bebernya.
Direktur Utama Perumda Paljaya, Untung Suryadi menuturkan, SPALD-T yang diresmikan pembangunannya hari ini
akan berfungsi mengalirkan dan mengolah air limbah domestik dari area permukiman maupun komersial di kawasan TB Simatupang di Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPALD) yang berlokasi di IPA Cilandak.
"Teknologi pengolahan yang digunakan adalah Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR) dan diproyeksikan dapat melayani sekitar 114.000 jiwa di Kecamatan Pasar Minggu, Kebayoran Lama dan Kecamatan Cilandak," paparnya.
Untung mengungkapkan, pemanfaatan SPALD-T ini dapat meningkatkan cakupan layanan akses sanitasi aman yang sekaligus mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) DKI Jakarta di sektor air limbah.
"Hal ini sesuai amanat PP Nomor 2 Tahun 2018 dimana setiap rumah harus memiliki minimal satu akses pengolahan air limbah domestik yang tergolong akses sanitasi aman," ucapnya.
Ia memaparkan, pembeda SPALD-T dengan penggunaan limbah individual yang biasanya dipakai seperti penggunaan tangki septik adalah tidak hanya air limbah dari kakus yang terolah.
Sebab, baik black water (air limbah kakus) maupun grey water (air limbah hasil cuci) seluruhnya akan dialirkan melalui jaringan perpipaan tersendiri dan tidak lagi mencemari drainase.
"Adanya SPALD-T di kawasan TB Simatupang menjadi langkah nyata dalam upaya pengelolaan dan perlindungan sumber daya air, khususnya dari pencemaran akibat limbah domestik yang tidak terolah sekaligus meningkatkan derajat kesehatan warga Jakarta," bebernya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menyampaikan, lokasi groundbreaking SPALD-T di kawasan TB Simatupang ini adalah Water Treatment Plant (WTP) dengan kuas lahan mencapai 9,9 hektare.
"Kita juga menyampaikan kepada masyarakat bahwasannya kita sedang membangun jaringan perpipaan di Jakarta pada tahun 2024 ini dengan target 50.000 sambungan dan tahun depan kami targetkan 130.000 sambungan perpipaan terlaksana," tandasnya.