Ini Penjelasan Dinas SDA Terkait Operasional Pompa Tanggulangi Rob Muara Angke
Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyampaikan keterangan terkait isu pompa air yang tidak beroperasi saat banjir rob yang melanda kawasan Muara Angke beberapa waktu terakhir.
"Motor pompa membutuhkan waktu istirahat jika telah beroperasi selama lebih dari enam jam,"
Plt Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum menegaskan, seluruh pompa tetap berfungsi dengan baik, namun pengoperasiannya mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan di mana setiap pompa memiliki batas operasional.
“Pompa itu ada leveling-nya. Di Muara Angke terdapat empat unit pompa stasioner, di mana tiga pompa beroperasi maksimal secara bergantian. S
ementara satu pompa disiapkan sebagai cadangan,” ujar Ika Agustin Ningrum, Selasa (17/12).Ini Langkah Pemkot Jakut Lakukan Tanggap Darurat Rob Muara AngkeIa menjelaskan, pompa-pompa tersebut tidak bisa dijalankan secara bersamaan karena faktor teknis seperti durasi pengoperasian mesin.
“Motor pompa membutuhkan waktu istirahat jika telah beroperasi selama lebih dari enam jam. Untuk itu, pengoperasiannya dilakukan bergantian,” ungkap Ika.
Sebagai informasi, di lokasi terdampak, selain empat unit pompa stasioner yang masing-masing memiliki daya semprot tiga hingga empat meter kubik per detik, Dinas SDA DKI Jakarta juga mengoperasikan tiga unit pompa mobile tambahan untuk mempercepat penanganan rob.
Ika menjelaskan, rob kali ini disebabkan oleh tingginya debit air laut yang masuk ke Waduk Muara Angke, bukan karena curah hujan tinggi.
“Saat rob datang, puncaknya terjadi sekitar pukul 09.00 hingga 10.00 dan mulai surut menjelang siang. Jika rob berlangsung lebih lama, hingga tiga sampai empat jam, proses pemompaan akan memerlukan waktu lebih panjang,” ucapnya.
Ditambahkan Ika, pihaknya meminta warga untuk tidak salah persepsi mengenai kondisi pompa yang terlihat tidak mengeluarkan air. Ia menyampaikan, kondisi tersebut bukan berarti pompa tidak berfungsi, melainkan karena mengikuti prosedur operasional yang ada.
“Dengan SOP yang jelas dan kerja pompa yang optimal, Dinas SDA memastikan penanganan rob di Jakarta dapat berjalan dengan maksimal meskipun durasi genangan bervariasi,” tandasnya.