Pemprov DKI Pastikan Inflasi Jakarta Terkendali Jelang Natal dan Tahun Baru
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan ketersediaan stok pangan dan inflasi tetap terkendali menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 atau Nataru.
"B erada dalam kisaran sasaran inflasi nasional,"
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri melalui Surat Edaran Nomor 400.6/6464/SJ tanggal 3 Desember 2024, yang menekankan pentingnya menjaga kebutuhan pokok serta pengawasan harga di wilayah masing-masing.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati, menyampaikan Jakarta mengalami inflasi bulanan sebesar 0,29 persen (mtm) pada November 2024, sedikit lebih rendah dari inflasi nasional yang sebesar 0,30 persen. Secara tahunan, inflasi Jakarta tercatat sebesar 1,58 persen (yoy) dan secara tahun kalender sebesar 1,10 persen (ytd).
Pemprov DKI Pastikan Jaga Stok Pangan dan Stabilkan HargaIa mengatakan, lima komoditas utama penyumbang inflasi bulanan di Jakarta adalah bawang merah, tomat, emas perhiasan, daging ayam ras dan minyak goreng.
“Sementara itu, secara tahunan, komoditas utama penyumbang inflasi adalah emas perhiasan, beras, kue kering berminyak, sewa rumah, dan upah asisten rumah tangga,” ungkap Sri, Jumat (20/12).
Ia mengatakan, sinergi yang solid antara Tim Pengendalian Inflasi Pusat, Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Satgas Pangan, dan semua stakeholder terkait dalam memastikan ketersediaan stok dan kestabilan harga pangan.
“Meskipun beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga akibat cuaca ekstrem, stok pangan di Jakarta tetap mencukupi,” katanya.
Ia menambahkan, Pemprov DKI Jakarta juga telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan, termasuk pemantauan langsung di pasar-pasar, pelaksanaan pasar murah keliling di 111 titik, serta penyediaan dan pendistribusian pangan subsidi bagi masyarakat tertentu.
“Dengan langkah-langkah ini, diharapkan inflasi di Jakarta tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional sebesar 2,5 persen ± 1 persen, meskipun ada peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru,” tandasnya.