Pemerintah Kota Jakarta Timur, kini memiliki unit layanan khusus bagi penyandang disabilitas. Loket layanan yang berada di Gedung Blok B lantai dasar inidiresmikan Plt Wali Kota Iin Mutmainnah, Jumat (31/1).

"Layanan yang diberikan bukan hanya konsultasi, namun juga informasi penting terkait pendidikan,"

Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Iin Mutmainnah bersama Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Sarjoko dan Kasudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah 1, Fahmi. Selain itu juga dilakukan pemotongan tumpeng sebagai tanda syukur.

Ruang layanan khusus disabilitas ini berukuran sekitar 2,5x2,5 meter persegi dan lokasinya bersebelahan dengan kantor pos.  

Menurut Plt Kadis Pendidikan DKI Sarjoko, penyediaan layanan ini untuk memberikan kesetaraan bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk warga  berkebutuhan khusus. Di sini setiap hari akan ada petugas yang siaga memberikan layanan pada penyandang disabiltas.

"Layanan yang diberikan bukan hanya konsultasi, namun juga informasi penting terkait pendidikan yang dibutuhkan penyandang disablitas. Unit Layanan ini juga sudah ada di tingkat provinsi DKI," katanya.

Plt Wali Kota Jakarta Timur, Iin Mutmainnah, mengapresiasi jajaran Dinas Pendidikan DKI yang telah mewujudkan unit layanan ini di kantornya. 

Selain melengkapi sarana dan prasarana yang ada, kata Iin, keberadaan unit layanan ini juga selaras dengan langkah Pemprov DKI yang mendukung dan menyediakan layanan inklusi bagi seluruh komponen masyarakat, termasuk disabiltias.

"Harapanya ini bisa dimanfaatkan secara maksimal dalam memberikan layanan pada kaum difabel. Ke depan juga akan dilakukan secara digital dalam memberikan edukasi pada disabilitas," ungkapnya.

Unit ini, jelas Iin, akan melayani konseling serta informasi yang dibutuhkan penyandang disabilitas terkait dunia pendidikan.

"Masyarakat yang memiliki anak berkebutuhan khusus, tidak perlu ragu untuk datang ke unit ini, kami selalu melayaninya secara maksimal,"tukasnya.

Sementara, Kasudin Pendidikan Jakarta Timur wilayah 1, Fahmi menuturkan, saat ini di wilayahnya ada lebih dari 100 pelajar penyandang disabilitas. Mulai dari tuna netra, tuna rungu, grahita, daksa dan tuna laras hingga tuna ganda.

"Unit ini fungsinya sebagai tempat konsultasi, sumber informasi, sumber pelatihan dan pembinaan bagi sekolah yang membutuhkan tenaga yang mampu memahami anak-anak disabilitas," ungkapnya.