You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Perjuangan Muhammad Iklas Alfarezy, Dari Panti Asuhan Kejar Impian ke Jepang
.
photo Istimewa - Beritajakarta.id

Perjuangan Muhammad Iklas Alfarezy, dari Panti Asuhan Kejar Impian ke Jepang

Muhammad Iklas Alfarezy, pemuda 19 tahun, akhirnya berhasil mewujudkan impian masa kecilnya untuk bisa bekerja di Jepang. Lahir dan besar di panti asuhan Yayasan Amal Mulia Indonesia di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Iklas hidup sebatang kara tanpa pernah bertemu kedua orang tuanya.

" Saya ingin mengumpulkan biaya untuk mencari keluarga saya,"

Namun, kondisi itu tidak menyurutkan tekadnya. Melalui pelatihan Bahasa Jepang yang diperoleh di Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Selatan, Iklas kini bersiap terbang ke Jepang untuk mengikuti program magang di sebuah pabrik cat di Ibaraki, dekat Tokyo.

Iklas selalu bercita-cita bekerja di Jepang sejak kecil. Ia terinspirasi oleh budaya dan etos kerja masyarakat Jepang yang disiplin dan pekerja keras. Saat mengikuti pelatihan di PPKD Jakarta Selatan, ia belajar dengan giat, meski sering merasa bosan karena harus menghapal banyak hal. Kini, impiannya menjadi kenyataan. Ia dijadwalkan berangkat ke Jepang antara April atau Mei 2025, bersama seorang rekannya dari Malang.

PPKD Jaksel Hadirkan Workshop Panduan Kewirausahaan untuk Pemuda

“Saya ingin sekali kerja di Jepang. Makanya saya belajar dengan giat. Kadang malas karena bosan belajar itu-itu saja. Tapi setelah memahami lebih dalam tentang pekerjaan dan wawancara, saya jadi semakin semangat,” ujar Iklas, Jumat (7/2).

Di balik pencapaiannya, Iklas menyimpan kisah hidup yang mengharukan. Sejak lahir, ia diasuh oleh panti asuhan karena sang ibu tidak mampu membiayai persalinan di rumah sakit.

Ia tak pernah bertemu ayahnya. Sementara ibunya, sudah meninggal dunia. Sesuatu yang baru diketahuinya dari seorang teman ibunya yang datang ke panti beberapa tahun silam.

“Saya tidak pernah bertemu ibu dan bapak. Teman ibu saya pernah datang ke panti dan memberi tahu kalau ibu sudah meninggal. Tapi baik saya maupun teman ibu tidak tahu kapan dan di mana makamnya,” katanya.

Ia juga tidak memiliki informasi tentang keberadaan ayahnya. Meskipun sudah berusaha mencari lewat kenalan dan teman-temannya, hasilnya masih nihil.

Salah satu alasan utama Iklas ingin bekerja di Jepang adalah untuk mengumpulkan uang, agar suatu hari bisa melacak keberadaan keluarganya.

“Saya ingin mengumpulkan biaya untuk mencari keluarga saya yang belum pernah saya temui sejak kecil,” katanya.

Di Jepang, Iklas akan mendapatkan gaji sekitar Rp19 juta per bulan. Uang tersebut rencananya akan ia tabung untuk modal usaha di Jakarta setelah masa kontraknya selesai.

“Saya magang dulu selama satu tahun di salah satu perusahaan produsen cat. Setelah itu, saya akan mengajukan perpindahan ke perusahaan lain untuk bekerja, maunya bidang pertanian seperti minat awal saya,” ucapnya.

Iklas merupakan salah satu lulusan PPKD Jakarta Selatan yang sukses mendapatkan peluang kerja di luar negeri. Menurutnya, program pelatihan di PPKD Jakarta Selatan sangat membantu, terutama dalam penguasaan bahasa dan persiapan wawancara kerja.

Ia merasa bersyukur atas kesempatan ini dan mengaku bangga pada dirinya sendiri karena usaha dan doanya tidak sia-sia.

“Di sini setiap hari kami dikasih soal dan PR, jadi hapalan kita selalu diingat. Tapi tetap tergantung orangnya, kalau tidak belajar di rumah ya bisa lupa. Saya senang, saya juga bangga kepada diri saya sendiri karena apa yang saya harapkan akhirnya terkabul,” ungkapnya.

Bagi Iklas, perjalanan ini lebih dari sekadar mimpi yang terwujud. Ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih baik. Selain bekerja dan menabung untuk masa depan, ia juga ingin melanjutkan pencariannya terhadap ayahnya.

“Kalau bertemu bapak, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Tapi jika memang takdir tidak mempertemukan kami, setidaknya saya bisa mendoakan,” tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Pj Gubernur Teguh Ajak Pramono Anung Keliling Balai Kota

    access_time04-02-2025 remove_red_eye1514 personFolmer
  2. Disnakertransgi Upayakan Normalisasi Distribusi Elpiji Tiga Kilogram

    access_time03-02-2025 remove_red_eye845 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Komisi A-Mitra Kerja Bahas Tindak Lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025

    access_time05-02-2025 remove_red_eye811 personDessy Suciati
  4. Perjuangan Muhammad Iklas Alfarezy, dari Panti Asuhan Kejar Impian ke Jepang

    access_time07-02-2025 remove_red_eye738 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Komisi D-Dinas SDA Bahas Upaya Atasi Banjir

    access_time05-02-2025 remove_red_eye644 personDessy Suciati